BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) hanya mampu menyerap sebanyak 1.400 ton beras lokal. Bulog membeli beras dari petani dengan Harga Pokok Pembelian (HPP) sebesar Rp 6.600 per kilogram.
Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Regional Bulog Riau dan Kepri, Faruq Octobri Qomary saat dihubungi bertuahpos. “Dari target kita yang ditentukan oleh pemerintah pusat sebanyak 3.500 ton. Kita berhasil menyerap beras lokal Riau-Kepri sebanyak 1.400 ton. Atau sekitar 30 persen sepanjang tahun 2014,” ujarnya Rabu (05/11/2014).
Bulog juga mengaku kesulitan menyerap beras dari petani lokal yang ditargetkan mencapai 3.500 ton sepanjang tahun ini. Minimnya sentra penghasil beras di Riau, membuat Bulog harus mendatangkan pasokan dari daerah sekitar provinsi tersebut.
“Realisasinya sudah 3.505 ton, tapi itu dibantu dari beras lokal yang didatangkan dari Sulsel (Sulawesi Selatan),” sebut Faruq.
Mayoritas gabungan kelompok tani yang ada di Riau hanya memproduksi beras untuk kebutuhan lokal dan dalam skala kecil. Selain itu, hanya daerah Pelalawan, Kampar, dan Siak yang memiliki lokasi pertanian.
Untuk itu dirinya berharap kepada pemerintah Provinsi agar dapat menambah lahan yang dijadikan sebagai sentra padi. “Harapan kita kepada pemerintah Riau Kepri dapat menambah lahan baru. Sehingga tidak lagi bergantung dengan daerah lain,” sebutnya.
Sebab beras itu nantinya diperuntukkan sebagai cadangan beras dan program raskin. Selain itu juga cadangan pasar murah jika terjadi gejolak harga maupun keadaan darurat lain seperti bencana alam. (riki)