BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Orang yang didalam dirinya ada sifat maksiat maka dia akan hidup dalam kegelisahan dan kesesatan. Allah sudah mempersiapkan tempat khusus bagi orang-orang yang dalam hidupnya selalu melakukan perbuatan maksiat.
Ketidakjujuran adalah bentuk dari sifat maksiat yang akan merugikan dirinya sendiri. Berbohong adalah awal untuk kebohongan selanjutnya, untuk menutupi kebohongan-kebohongan sebelumnya.
Maksiat merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah Ta’ala. Maksiat adalah lawan dari taat , istiqamah dan takwa. Perbuatan maksiat sangat banyak ragam dan macamnya.
Dalam kitab Fawaidul Fawaid, karya Ibnul Qayyim disebutkan bahwa pokok pokok maksiat baik yang kecil mau pun yang besar ada tiga perkara yakni, bergantungnya hati kepada selain Allah, mengikuti kekuatan marah dan menaati kekuatan syahwat.
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya). (QS. Al Furqan: 68).
Dalam sebuah artikel, Syaikh Raid bin Shabri Abu ‘Ulfah menerangkan perbuatan dosa dan maksiat memberi pengaruh yang besar serta efek yang sangat berbahaya bagi masyarakat dan individu. Allah telah menerangkan dengan sejelas-jelasnya pengaruh perbuatan ini sejak perbuatan maksiat dilakukan pertama kali.
Dan Adam pun mendurhakai Rabb-nya, maka ia sesat. Kemudian Rabb-nya (Adam) memilihnya, maka Dia menerima taubatnya dan memberi Adam petunjuk. Allah berfirman, “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk dariKu, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjukKu, ia tidak akan seat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. Berkatalah ia:”Ya, Rabb-ku, mengapa Engkau menghimpun aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya seorang yang bisa melihat”. Allah berfirman:”Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari inipun kamu dilupakan”. Dan demikanlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya terhadap ayat-ayat Rabb-nya. Dan sesungguhnya adzab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal. (Thaha/20 :121-127).
Ayat ini menyebutkan beberapa efek negatif yang ditimbulkan karena perbuatan maksiat. Allah menjelaskan dalam ayat ini, bahwa akibat (yang ditimbulkan karena) perbuatan maksiat adalah ghay (kesesatan) yang merupakan sebuah kerusakan. Seakan-akan Allah berfirman “Barangsiapa mendurhakai Allah, maka Allah akan merusak kehidupannya di dunia.”
(bpc2)