BERTUAHPOS.COM, SIAK – Sebagai langkah lanjutan atas keputusan SMAN 1 Bungaraya yang telah mengeluarkan anaknya Reksa Dirgantara Putra (17), Sudwiharto akan segera membuat laporan ke Dinas Pendidikan dan DPRD.
Tujuannya untuk memastikan penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Siak terlaksana dengan tujuan mencerdaskan dan menyiapkan generasi berprestasi. Bukan memberhentikan siswa karena kesalahan kecil yang bisa dibenahi melalui pendidikan itu sendiri.
“Untuk apa sekolah, kalau salah langsung dikeluarkan. Sekolah itu lembaga pendidikan, mendidik manusia untuk menjadi manusia yang sebenarnya. Jadi kalau salah ya dididik, bukan dibuang,†tandas Pria yang merupakan orang yang menghibahkan lahan untuk pendirian SMAN Bungaraya tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, anak Sudwiharto menulis status di facebook yang isinya menyudutkan pihak sekolah dan gurunya. Ia menuliskannya sebagai sikap protesnya terhadap penerapan disiplin sekolah.
Isi status Facebook tersebut berbunyi, “Jika siswa terlambat dihukum, kalau guru datang lambat (menelantarkan jam sekolah siswa) tidak masalah.”
Meskipun anaknya melakukan kesalahan karena membuat tulisan yang disebarluaskan melalui media sosial dan membuat malu pihak sekolah, namun bukan berarti pihak sekolah bisa berlaku sewenang-wenang seperti itu. Itu merupakan wujud sikap arogansi lembaga pendidikan formal.
“Kalau memang perbuatan anak saya itu salah, bukan berarti harus diberhentikan secara paksa, tanpa memanggil orangtua. Apalagi kesalahan itu belum ada peringatan selanjutnya. Semestinya bisa diperbaiki. Sekolah merupakan lembaga pendidikan bukan lembaga hukum yang tujuannya menghukum,†ujar Sudwiharto.
“Prinsipnya saya tidak terima sikap kepala sekolah yang secara sepihak memberhentikan. Karena SMAN Bungaraya merupakan sekolah negeri yang segala operasional dan gaji gurunya ditanggung pemerintah,†tandasnya. (syawal)