MT. Sebab dalam penyampaian aspirasinya, demonstran menyebutkan kata-kata yang tak elok.
Saat menjumpai para PKL, Firdaus menyampaikan rasa kesalnya kepada koordinator aksi. “Anda-anda ini kan kaum intelektual, pasti paham etika dalam menyampaikan pendapat,” sebutnya, Rabu (29/10/2014).
Masih kata Firdaus, “Kalau berteriak-teriak seperti ini kan capek. Coba kita diskusi di dalam sebelum turun. Dengan demikian, tahu duduk persoalannya.” Lalu ia meminta beberapa orang petugasnya membawakan air minum untuk pendemo.
Dijelaskan Firdaus, dirinya menyambut baik siapa saja yang menyampaikan aspirasinya. “Kita terima setiap aspirasi dari siapapun,” ujarnya.
Namun dirinya berharap agar penyampaian kritikan mengedepankan etika. “Kita memang demokrasi, tapi jangan sampai kebablasan. Berdemonstrasi juga, silahkan saja. Tapi jangan kebablasan,” sarannya.
Pantauan bertuahpos.com selama aksi, beberapa orator memang menyuarakan kata-kata yang menjurus penghinaan kepada walikota Pekanbaru. Kata-kata yang terlontar menyebutkan nama binatang bahkan suatu yang tak pantas.
Hal itu disampaikan sebelum Firdaus datang dan menemui demonstran. “Firdaus an*ing, Firdaus Ta*k, Firdaus an*ing, Firdaus Ta*k,” ujar seorang orator dengan gaya yel-yel. Namun penyampaian itu tidak berlangsung lama, sebab langsung dikondisikan koordinator aksi. (riki)