BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi menunjuk sejumlah direktur utama BUMN dalam kabinetnya yaitu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.
Keempat menteri tersebut pernah menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ignasius terakhir melaporkan kekayaannya ke KPK pada 5 April 2012 saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan harta kekayaan mencapai Rp23,5 miliar dan 5.101 dolar AS.
Kekayaan Ignasius terdiri atas harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang berada di empat lokasi di Jakarta dan dua lokasi di Surabaya senilai Rp14,1 miliar. Sedangkan untuk harta bergerak, Ignasius memiliki mobil merek Land Rover dan Mercedes Benz senilai Rp888 juta.
Untuk harta bergerak lainnya, Ignasius mempunyai logam mulia, batu mulia, barang-barang seni dan antik serta barang bergerak lainnya senilai Rp249,5 juta. Selanjutnya harta berupa giro dan setara kas lainnya sebesar Rp6,4 miliar dan 5.101 dolar AS. Ignatius juga punya piutang sebesar Rp1,9 miliar.
Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya melaporkan LHKPN terakhir pada 17 Agustus 2010 saat menjabat sebagai Direktur Enterprise and Wholesale PT Telekomunikasi Indonesia.
Dalam laporannya itu, total harta kekayaannya mencapai Rp24,8 miliar. Rinciannya adalah harta tidak bergerak senilai Rp10,1 miliar berupa 14 bidang tanah dan bangunan yang terletak di Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Banyuwangi.
Arief juga mempunyai mobil Toyota Land Cruiser, Toyota Kijang Montana, dan mobil merek Honda Jazz serta satu unit sepeda motor senilai Rp505 juta. Dia juga mempunyai peternakan sapi perah dan sapi potong yang nilainya hingga Rp707 juta.
Sementara untuk harta bergerak lainnya adalah logam mulia, batu mulia, barang-barang seni dan antik dan benda bergerak lainnya senilai Rp292 juta, ditambah 19 surat berharga yang nilainya hingga Rp12,7 miliar.
Masih ada giro dan setara kas lainnya sebesar Rp1,9 miliar dan aset dalam bentuk piutang sebesar Rp986 juta. Namun dia pun tercatat mempunyai utang dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp2,46 miliar.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 21 Oktober 2011 saat menjabat sebagai Komisaris Independen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan nilai kekayaan Rp32,8 miliar dan 129.705 dolar AS.
Rudi mempunyai harta tidak bergerak berupa 21 tanah dan bangunan yang tersebar di berbagi daerah yang nilainya mencapai Rp34,3 miliar. Sedangkan untuk alat transportasi, dia mempunyai mobil Pajero Sport, Toyota Camry dan Mercedes Benz serta satu unit motor Honda, yang total nilainya sebesar Rp808 juta
Â
Ia juga diketahui memiliki usaha dagang busana “Shamira” yang nilainya mencapai Rp300 juta ditambah harta bergerak lainnya berupa logam mulia, barang-barang seni dan antik serta barang bergerak lainnya sebesar Rp3,780 miliar.
Kemudian, Rudi pun mempunyai surat berharga senilai Rp750 juta serta giro dan setara kas lainnya senilai Rp3,1 miliar dan 129.705 dolar AS.
Terakhir, dia juga mempunyai piutang sebesar Rp1 miliar, namun tercatat mempunyai utang sebesar Rp11,2 miliar.
Sedangkan Menteri ESDM Sudirman Said yang merupakan mantan Direktur Utama PT Pindad, terakhir kali melaporkan LHKPN saat menjabat sebagai Deputi Komunikasi, Informasi dan Hubungan Kelembagaan Badan Pelaksana Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Nangroe Aceh Daarussalm dan Kepulauan Nias pada 25 Oktober 2005.
Ia tercatat memiliki harta sebanyak Rp432 juta dan 1.128 dolar AS dengan rincian harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan sebesar Rp581,586 juta yang berada di dua lokasi di Jakarta Timur, alat transportasi senilai Rp175 juta.
Selanjutnya surat berharga senilai Rp123 juta, ditambah giro dan setara kas lainnya sebanyak Rp58,5 juta dan 1.128 dolar AS dan piutang Rp134 juta. Namun Sudirman memiliki utang sebanyak Rp640 juta. (Antara)