BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Beberapa waktu lalu, salah satu derah di Provinsi Riau sempat dihebohkan soal materi pacaran yang masuk dalam kurikulum mata pelajaran Pendidikan Jasmani. Bahkan Menteri Pendidikan M Nuh, juga ikut berkicau dalam akun twiternya.
Persoalan ini ternyata tidak hanya menjadi perhatian menteri pendidikan saja. Wakil Rektor III UIN Suska Riau Tohirin mengatakan para penggerak dunia pendidikan hari ini kurang memperhatikan penanaman moral pada anak didiknya. “Materi yang seperti itu (pacaran) tidak perlu diajarkan,” katanya kepada bertuahpos.com, Jumat (24/10/2014).
Dosen Psikologi ini menambahkan bahwa sedikit banyak materi pacaran yang diajarkan pasti akan mempengaruhi perkembangan psikologis anak. Di khawatirkan jika proses pemahaman mereka tidak diarahkan, akan menjadi penyebab munculnya kelainan psikologis. “Lagi pula apa urgennya sih, materi itu dimasukkan dalam kurikulum,” tambahnya.
Sebelumnya, kehadiran materi pacaran dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah Kejuruan Swasta di Kecamatan Lirik, Inhu, menejelaskan soal haya-gaya berpacaran. Sementara itu Kadisdik Inhu tidak mengetahui ada materi tersebut.”Kalau memang itu dicantumkan pada buku yang wajib diberikan kepada siswa ya jangan di terapkan materi itu,” katanya H Ujang Sudrajat, Kadisdik Inhu beberapa waktu lalu. (melba)