BERTUAHPOS.COM (PEKANBARU) – Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pekanbaru masih berpengaruh besar terhadap besarnya inflasi Kota Pekanbaru di bulan Juli 2013 sebesar 1,96Â persen. Kota Dumai pada Juli 2013 ini juga alami 1,91 persen. Dengan demikian berarti laju inflasi tahun kalender di Pekanbaru mencapai 5,98 persen, sementara Dumai 5,67 persen.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau yang di sampaikan Kamis (1/8/2013) menunjukkan dampak kenaikan BBM masih berpengaruh terhadap harga-harga lainnya, baik transportasi maupun bahan makanan.
Kepala BPS Riau Mawardi Arsyad, saat di konfirmasi mengatakan, inflasi di Pekanbaru terjadi karena adanya peningkatan indeks harga hampir semua kelompok pengeluaran kecuali kelompok sandang 0,61 persen.
Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transportasi sebesar 7,73 persen, diikuti kelompok bahan makanan 3,01 persen, kelompok pendidikan 0,44 persen,kelompok perumahan, kesehatan 0,35 persen, kesehatan 0,17 persen, dan kelompok makanan jadi 0,07 persen.
“Beberapa komoditas penyumbang inflasi pekanbaru antara lain, bensin, (premium, pertamax plus,) 0,92 persen, bawang merah 0,46 persen, daging ayam ras 0,12 persen, telur ayam ras 0,08 persen, sewa rumah ,angkutan dalam kota, dan angkutan antara kota masing-masing 0,07 persen, daging sapi 0,06 persen, biaya sekolah dasar 0,05 persen, beras dan kentang masing-masing 0,04 persen, dan beberapa komoditas lainnya di bawah 0,04 persen,” ujarnya.
Menurutnya, Penyebab inflasi di pekanbaru, masih di pengaruhi harga BBM, kalau bulan lalu pengaruhnya baru 1/3, maka bulan ini 2/3 lagi. Terutama harga bawang merah lumayan besar. “bawang merah naik 45,40, bensin 26,27 persen,” terangnya.
Yang turun jengkol 48,49. Andil terbesar transportasi 1,08 dan bahan makanan 0,79Â “terbesar kenaikan inflasi masih di tentukan oleh Bahan Bakar Minyak,” ujarnya (wan)