BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Bagi pekerja yang telah memasuki masa kerja ‘veteran’ atau telah berpuluh tahun berkarir pada sebuah perusahaan, menentukan kapan memasuki masa pensiun adalah sebuah hal yang dilematis. Meskipun kini usia pensiun dapat ditentukan sendiri oleh karyawan bersangkutan asalkan tidak berlawanan dengan tata aturan tempat bekerja, tetap saja banyak pekerja merasa bimbang di momen ini.
Di saat-saat seperti ini, Anda mungkin akan bertanya-tanya mengenai seberapa besarkah kontribusi Anda selama ini terhadap perusahaan, dan apakah Anda akan diberi uang pensiun yang layak atau tidak. Terlebih lagi Anda akan dihadang oleh pertanyaan akan seperti apakah masa depan keuangan Anda jika benar-benar resmi pensiun.
Jika Anda adalah pekerja yang telah cukup lama mengabdi pada perusahaan tempat Anda bekerja dan tengah memikirkan waktu yang tepat untuk mengajukan pensiun, tiga tips jitu di bawah ini tidak ada salahnya untuk diperhatikan sejak dini.
1. Sudahkah Anda memiliki cukup uang?
Tentu saja jawabannya tidak, karena jumlah nominal uang akan selalu berbeda kadarnya dari waktu ke waktu, dan Anda dituntut terus menghasilkannya demi tetap dapat melanjutkan hidup. Oleh sebab itu, rajin menabung adalah saran yang sangat dianjurkan dalam hal ini. Tingkatkan kebiasaan menabung Anda mulai sekarang agar kelak saat Anda memutuskan untuk pensiun bekerja, Anda memiliki jumlah tabungan yang cukup untuk bertahan hidup.
Namun perlu diperhatikan pula untuk tidak sepenuhnya bergantung pada uang tabungan Anda saat menjalani masa pensiun nanti. Kesiapan tabungan Anda perlu pula dibarengi oleh perencanaan tata kelola uang yang baik di masa pensiun, seperti memutarnya menjadi modal membuat usaha, atau sebagai modal untuk melakukan investasi, dan dan sebagainya.Â
Tidak perlu menggunakan keseluruhan tabungan Anda untuk melakukan perputaran uang di masa pensiun. Pisahkan secara cermat tabungan Anda dalam pos-pos pengeluaran yang akan Anda lakukan di masa pensiun nanti. Anda juga perlu untuk belajar sejak dini mengenai tata kelola keuangan pasca pensiun, belajar untuk memulai usaha, dan belajar mengenal investasi yang baik serta menguntungkan.
2. Maukah Anda memiliki pendapatan cukup di masa pensiun?
Poin ini lebih menitik beratkan pada seberapa banyak kontribusi yang Anda lakukan untuk perusahaan tempat Anda bekerja. Sebaiknya Anda melihat baik dan buruk yang pernah Anda lakukan selama bekerja, dan coba mengkalkulasikannya dengan ketentuan pensiun yang ditetapkan oleh perusahaan terkait. Hitunglah secara realistis berapa kemungkinan jumlah uang pensiun yang akan Anda terima nantinya.
Ketika misalkan jumlah uang pensiun yang ditetapkan tidak sesuai dengan perhitungan realistis Anda, maka segera lakukan mediasi dengan manajemen terkait. Jelaskan seberapa besar kontribusi Anda selama ini, utamanya mendahulukan bukti kontribusi terbesar Anda, dan kemudian menegosiasikannya ulang agar tercapai jumlah yang disepakati dengan baik oleh Anda dan perusahaan terkait.
Selain itu, jika masa pensiun masih cukup jauh, Anda dapat mulai merancangnya sejak dini dengan meningkatkan portofolio kerja Anda. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan performa kerja yang kemudian akan berujung pada munculnya impresi baik atas diri Anda, di mana bahkan berpotensi meningkatkan posisi Anda di tempat kerja. Logika sederhananya adalah semakin tinggi posisi kerja Anda, maka akan semakin besar pula jumlah uang pensiun yang akan diterma nantinya.Â
3. Apakah portofolio investasi Anda telah cukup baik?
Investasi memang bermacam-macam bentuknya, dan tipikal orang Indonesia umumnya menyukai investasi berupa benda yang terus mengalami nilai peningkatan, seperti contoh emas dan rumah.Â
Namun, tidak ada salahnya juga untuk mencoba investasi dalam bentuk obligasi dan saham. Dua jenis investasi ini akan memberikan Anda kisaran untung yang tinggi. Terlbih jika Anda memilahnya dengan baik, bisa jadi keuntungan tinggi yang Anda peroleh akan bersifat kontinyu dalam periode waktu yang cukup lama.
Memang jika dilihat dari besar risikonya, dua jenis investasi ini memang tidak sepenuhnya aman. Akan tetapi jika Anda telah lebih dahulu mencermatinya secara seksama, maka kemungkinan risiko buruk yang akan diterima tidak begitu mengkhawatirkan. Saran banyak pakar investasi adalah bagi investor publik, sebaiknya melakukan investasi obligasi dan saham dengan komposisi secara berurut 60 persen di obligasi dan 40 persen di saham ketika usia pensiun Anda bermula di usia 60 tahun. Sedangkan jika Anda mulai masuk pensiun di usia 55 tahun, maka komposisi obligasinya adalah 55 persen dan saham sebesar 45 persen.
Hal lain yang perlu diperhatikan, misalkan ketika Anda menemukan saham yang mampu memberikan keuntungan bersifat kontinyu, sebaiknya jangan langsung dianggap sebagai investasi emas. Menurut penelitian Morgan Housel, seorang ahli ekonomi asal Amerika Serikat (AS), rata-rata nilai saham akan rontok setiap 10 hingga 11 bulan sekali. Maka perlu diperhatikan dengan teliti kapan waktu yang tepat untuk memilih saham yang ingin Anda investasikan. Beberapa aplikasi penghitungan real time saham-saham regional kini banyak bermunculan, dan dapat Anda jadikan sebagai panduan untuk berinvestasi saham. (Kabar24)