BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Saat merayakan lebaran di kampung-kampung, biasanya selalu dimeriahkan dengan beragam aneka kue khas yang menggiurkan. Momen itu menjadi semakin spesial karena cemilan yang langka, bisa muncul kembali. Salah satu panganan khas yang menyemarakan hari raya adalah Kembang Goyang.
Jenis kue kering ini sering dijumpai di rumah-rumah warga di kampung saat perayaan hari Idul Fitri maupun Idul Adha. Di Desa Simpang Gaung Kecamatan Gaung, Kabupaten Inhil, jajanan khas lebaran ini bisa dijumpai hampir di setiap rumah. Selain bentuknya yang unik, kue Kembang Goyang cukup mudah dibuat dan nikmat rasanya.
Murni, salah seorang ibu rumah tangga di Desa Simpang Ganung mengatakan, bahan untuk pembuatan kue Kembang Goyang tidak perlu menggunakan keahlian khusus. “Bahanya sangat mudah di cari dipasaran,” katanya kepada bertuahpos.com.
Diantara bahan baku yang biasa digunakan yaitu, tepung terigu, tepung beras, telur dan susu. Adonannya dibuat agak cair. “Kalau satu kilo tepung dapatnya bisa ratusan,” tambahnya
Jika dilihat sepintas, bentuk kue Kembang Goyang ini seperti bunga melati yang sedang mekar. Untuk menciptakan bentuk seperti itu, kata Murni, saat proses penggorengan harus menggunakan acuan khusus yang terbuat dari besi. Acuan tersebut cukup dicelupkan ke dalam adonan kemudian digoreng dengan minyak mendidih.
Kue yang menjadi suguhan khas Betawi ini, kini sudah menjadi kudapan nusantara yang kini jadi salah satu kue tradisional nusantara. Artinya kue ini bisa ditemukan dimana saja dan disajikan untuk tamu pada saat perayaan lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha.
Pernak pernik lebaran yang disajikan selalu membuat rasa rindu kampung halaman muncul. Kue kering Kembag Goyang ini rupanya juga bisa dijadikan oleh-oleh, kareana sifatnya tahan lama. (bpc2)