BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dari 60 persen total lahan gambut di Kabupaten Pelalawan, diprediksi 40 persennya sudah beralih menjadi area konsesi sawit dan akasia. Diantaranya perusahaan milik APRIL, seperti PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Informasi ini disampaikan oleh Direktur Executive Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Wilayah Riau, Riko Kurniawan.
Kepada bertuahpos.com dia mengatakan. Untuk area gambut di Pelalawan masih di dominasi RAPP dan Asian Agri. “Rata-rata RAPP dan Asian Agri, tapi masih banyak juga perusahaan lain,” katanya.‬
‪Namun gambut yang tersisa di Pelalawan tetap masuk dalam kategori zona kritis. Tidak ada jaminan keselamatan lahan gambut tersebut dari konsesi. “Jika izin penebangan perusahaan trsebut tidak di hentikan, maka akan habis,” tambahnya.‬
‪Sejauh ini, menurut pandangan Riko, area gambut yang tersisa sebenarnya masih bisa diselamatkan. Namun butuh waktu lama, dengan cost biaya yang tidak sedikit. Dia mengatakan upaya sederhana yang bisa dilakukan untuk penyelamatan gambut yang tersisa, yaitu dengan cara menghentikan penebangan.‬
‪”Cabut izin perusahan, hentikan penebangan. Mulailah perbaiki sisa gambut yang ada. Dalam aturannya kan gambut itu dilindungi, bukan untuk dijadikan area konsesi,” katanya. (melba)