Babat Hutan Alam untuk Produksi
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU-Perusahaan Riau Andalan Pulp and Paper terus saja mengabaikan kepentingan konservasi (menjaga dan melindungi hutan). Perusahaan kertas ini lebih mengutamakan kepentingan investasi perusahaannya untuk meraup untung lewat pembabatan kayu alam secara besar-besaran.
Direktur Executive Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riko Kurniawan, saat berdiskusi di kantor Walhi mengatakan bahwa perusahaan RAPP sama sekali tidak ada itikad baik untuk menjaga area konservasi yang dibebankan kepada mereka.
Dari luas wilayah kawasan hutan untuk dijadikan lahan industri, dalam aturanya hanya 70 persen yang boleh dikelola untuk perkebunan akasia. “Sisanya 30 persen harus di jadikan sebagai sarana konservasi, yaitu dengan menjaga secara utuh potensi hutan,” katanya, Selasa (30/09/2014).
Kondisi realitas yang terjadi dilapangan bahwa 30 persen yang seharusnya menjadi area konservasi perusahaan juga dibabat habis untuk kepentingan investasi mereka. “Semuanya dibabat habis. Kayu-kayu alam itu diambil untuk jadi bahan baku mereka,” tambahnya.
Sejauh ini, menurut pantauan Riko, RAPP hanya menggunakan area konservasi mereka sebagai kedok, seolah-olah mereka manjalankan peraturan tersebut. “Namun pada kenyataannya tidak berjalan sama sekali,” kata Riko. (Melba)