BERTUAHPOS.COM, SIAK – Selain dipaksa bekerja dari pagi hingga sore, banyak lagi keluhan yang dirasakan ratusan karyawan PT Sarana Inti Raya (SIR). Kepada bertuahpos.com, Senin (29/09/2014), Waruhu buruh dari Apdeling 2 menyebutkan, semua buruh diperlakukan seperti binatang dan diancam akan mutasi ataupun PHK.
“Kalau kami tidak bawa anak istri kerja, kami dibilang kerjanya tidak produktif. Kalau tidak, kami disuruh pulang . Bukan cuma itu, kami juga tidak dibolehkan ikut organisasi buruh, kalau ketahuan ikut, kami akan dimutasi bahkan sudah ada buruh yang di PHK,” pungkasnya.
Masih ada permasalahan lain lagi yang membuat para buruh geram. Yaitu tidak adanya jaminan kesehatan terhadap para buruh, tidak layaknya alat transportasi untuk anak sekolah maupun buruh, kondisi tempat penitipan anak dan musholla yang buruk, serta masih banyak lagi hal lainnya.
Keluhan juga datang dari Rinto Sianturi, salah seorang tukang muat sawit. Ia mengaku tidak puas dengan upah yang diberikan, sementara Rinto harus bekerja keras sampai lembur, tapi gaji lembur tidak masuk hitungan.
Dikatakannya, seharusnya pembayaran normal secara premi saat memuat sawit dalam 1 ton 667 kilogram, masing-masing buruh muat dibayar 7000 Rupiah. Tapi, PT SIR hanya membayar 3000 Rupiah dalam 1 ton 667 kilogram pada trip pertama.
“Trip kedua baru naik jadi 4.500, trip ketiga sampai seterusnya baru dibayar 6000 rupiah sampai selesai,” cetusnya.
Ditambahkan Nenggolan, buruh abdeling 7 yang turut kesal menceritakan. Bus sekolah PT SIR tidak berfungsi, sehingga anak-anak yang mau berangkat sekolah dinaikkan ke dalam truk. Ada bus, tapi hanya digunakan untuk antar jemput pihak manajemen saja.
“Masa anak kami mau sekolah macam kambing aja, dibikin di atas truk. Itupun kadang gak sampai sekolah ngantarnya, masih jauh lagi sudah disuruh turun semua anak-anak kami, disuruhlah jalan kaki,” jelas pria beranak 11 itu.
Diungkapkan Nainggolan lagi, tempat penitipan anak bayi tidak layak di setiap abdeling. Kondisi tempat penitipan bayi dan musholla juga sudah reot dan hampir tumbang.
Kayak kandang babi aja tempat penitipan anak bayinya. Musholla juga mau tumbang, masa di tengah-tengahnya ada rumput-rumput. Kalau gak percaya boleh kita tengoklah sekarang. Ini saya juga punya foto-fotonya,” tandasnya, sambil menunjukkan gambar tempat penitipan anak bayi.(syawal)
Â