BERTUAHPOS.COM—PT Pertamina (Persero) mencatat terjadi penurunan jumlah konsumsi BBM selama pemerintah memberlakukan kebijakan berdiam diri di rumah. Namun tingkat konsumsi gas elpiji justru mengalami peningkatan signifikan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan pola seperti ini wajar. Penggunaan gas elpiji lebih tinggi lantaran saat ini masyarakat memang lebih banyak berdiam diri di rumah, sehingga aktivitas memasak menjadi lebih sering.
Berdasarkan pemantauan Pertamina sejak penerapan work from home (WFH) 16 Maret 2020, secara umum konsumsi BBM turun 8% dari rata-rata normal harian—dari 134,87 ribu KL menjadi 123,74 ribu KL. Sementara untuk elpiji sektor rumah tangga mengalami kenaikan.
Elpiji subsidi naik 0,7% dari konsumsi normal harian 21,93 ribu metrik ton menjadi 22,10 ribu metrik ton. Sedangkan elpiji rumah tangga Non Subsidi naik sebesar 5,4% dari konsumsi normal harian 2,05 ribu metrik ton menjadi 2,16 metrik ton.
Pertamina memastikan ketersediaan pasokan BBM dan LPG di tengah pandemi Covid-19. Saat ini, pasokan rata-rata nasional untuk BBM berada di level 23 hari dan stok elpiji selama 17 hari.
“Stok ini akan terus ditambah sesuai dengan jadwal suplai yang telah direncanakan berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat di setiap wilayah,” ujarnya.
Lebih lanjut Fajriyah mengatakan dalam kondisi normal maupun darurat Covid-19, Pertamina memastikan secara keseluruhan operasional produksi, pengolahan, distribusi, dan pemasaran produk Pertamina tetap berjalan dengan baik, seperti dilaporkan CNBCIndonesia.com.
Selain itu, untuk mendukung kebijakan pemerintah pembatasan aktivitas di luar rumah, Pertamina mengoptimalkan layanan pengantaran atau Pertamina Delivery Service melalui Call Center 135. (bpc3)