BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Seorang warga di Pekanbaru, Riau tampak begitu kesal setelah dia mendatangi beberapa apotek di Pekanbaru untuk mendapatkan masker dan Hand Sanitaizer. Namun usahanya nihil.
“Dari sore saya mutar-mutar di apotek-apotek, katanya habis, kosong lah. Padahal (masker dan Hand Sanitaizer) bukan cuma saya yang butuh,” kata Rully (32) mengungkapkan kekesalannya saat ditemui bertuahpos.com, disebuah parkiran di salah satu apotek Jalan A Yani, Pekanbaru, Minggu malam kemarin, 22 Maret 2020.
Dia mengatakan, beberapa apotek didatanginya ada beberapa pengunjung lain yang juga mencari masker dan Hand Sanitaizer. Rully terlihat menggerutu saat keluar dari sebuah apotek, dan dia ingin sekali mengungkapkan kepada Pemda agar jangan hanya berdiam diri di kantor, padahal masyarakat juga cemas dengan wabah virus Corona.
Kalau Manan (51), terlihat tidak begitu kesal saat keluar dari apotek dengan tangan tangan kosong. “Saya cari tambahan (masker dan Hand Sanitaizer), karena di rumah sudah mau habis,” katanya. Dia sependapat bahwa Pemko Pekanbaru harus mengambil langkah-langkah kongkrit untuk mengatasi persoalan ini. Mungkin, ada banyak cara yang bisa dilakukan.
Sejak virus Corona mewabah, masker dan hand sanitizer sangat sulit didapat di Kota Pekanbaru. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru sudah lakukan pengecekan, namun hasilnya nihil atau kosong.
Kepala Disperindag Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, saat mereka datang ke gudang akhir pekan lalu, tidak ditemukan adanya penumpukan masker maupun hand sanitizer. “Kami turun langsung ke gudang penyimpanan alat kesehatan. Ternyata memang kosong,” kata Ingot, Senin, 23 Maret 2020.
Ingot akui, akibat kekosongan stok di distributor membuat harga masker dan Hand Sanitizer melambung tinggi. Menurutnya, hal itu menjadi persoalan mengingat masker dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan tersebut termasuk produk yang tidak bersifat penugasan.
“Artinya, produk tersebut masih mengacu pada mekanisme pasar dan juga belum ada kebijakan dari pemerintah terkait hal itu. Namun demikian, kita akan berupaya mencari jalan keluar untuk mengatasi persoalan ini,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan permintaan masker kepada Kementerian. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengklaim bahwa ketersediaan masker baru bisa dijamin pada akhir Maret 2020 ini. (bpc3)