BERTUAHPOS.COM — Sebanyak 10.000 mahasiswa kedokteran akan diturunkan oleh pemerintah Italia untuk membantu penanganan virus corona (COVID-19) yang tengah mewabah di negara itu. Langkah ini membuat pemerintah membatalkan ujian akhir yang harus dilakukan mahasiswa.
Krisis telah mendorong rumah sakit ke titik puncak layanan untuk menangani penularan di Italia utara. Kondisi itu membuat daerah lain berjuang untuk memperkuat jaringan kesehatan, sebagaimana dilansir dari reuters, mengutip republika.co.id.
Salah satu cara mengatasi kurangnya layanan kesehatan itu dengan melibatkan mahasiswa kedokteran. Menteri Universitas Gaetano Manfredi mengatakan, pemerintah akan membiarkan lulusan kedokteran tahun ini mulai bekerja sekitar delapan atau sembilan bulan lebih cepat dari jadwal seharusnya. Keputusan itu mengesampingkan ujian wajib yang biasanya dilakukan sebelum kualifikasi.
“Ini berarti segera melepaskan ke dalam Sistem Kesehatan Nasional sekitar 10.000 dokter, yang merupakan dasar untuk mengatasi kekurangan yang diderita negara kita,” kata Gaetano dalam sebuah pernyataan.
Lulusan akan dikirim untuk bekerja di klinik dokter umum dan di rumah orang lanjut usia. Cara itu akan membebaskan dokter yang lebih berpengalaman ke rumah sakit yang terisi oleh pasien dengan cepat.
Sekitar 2.158 orang telah meninggal karena virus tersebut di Italia sejak wabah muncul pada 21 Februari. Sementara, jumlah total kasus yang dikonfirmasi telah melonjak menjadi 27.980, sehingga menempatkan Italia sebagai negara yang paling parah di luar China.
Selama tiga pekan, Kepala unit perawatan intensif di rumah sakit Policlinico Milan Giacomo Grasselli menyatakan, 1.135 orang membutuhkan perawatan intensif di Lombardy. Sedangkan, wilayah yang paling terdampak itu hanya memiliki 800 tempat perawatan intensif. (bpc3)