BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Rencana Pemprov Riau akan melakukan pemugaran terhadap kawasan Mesjid An-Nur, di Pekanbaru, Riau juga diikuti dengan penataan aksivitas masyarakat di lokasi ini.
Salah satunya aktivitas joging yang biasanya dilaksanakan pada pagi dan sore hari. Setelah pemugaran nanti, masyarakat tak lagi diperbolehkan melakukan aktivitas itu di kawasan Mesjid An-Nur.
“Semua aktivitas joging dialihkan ke Stadion Utama di Panam. Jadi kawasan An-Nur steril dan khusus untuk aktivitas wisata religi saja,” kata Gubernur Riau, kemarin di Pekanbaru.
Dia menambahkan, selain melakukan penataan terhadap aktivitas olahraga masyarakat, pemugaran kawasan Mesjid An-Nur nanti juga akan mengatur tata letak pedagang di kawasan itu.
Artinya, kawasan perdagangan akan diatur sedemikian rupa sehingga tidak merusak tatanan estetika yang sudah dirancang sesuai dengan DED.
“Landscape ini baru penataan di sekitar kawasan Mesjid An-Nur, sedangkan di bagian dalam mesjid belum akan dilakukan pemugaran,” kata Syamsuar.
Selain itu, dia menambahkan, untuk menunjang wisata religi di kawasan ini, biasanya ada beberapa pendakwah yang ketika mengisi ceramah memilih enggan untuk diinapkan di hotel.
Oleh sebab itu, kawasan Mesjid An-Nur juga perlu disediakan ruang inap dengan standar hotel untuk para ustaz, sehingga kehadiran mereka untuk mengisi ceramah di sini tetap bisa diakomodir dengan baik dengan memperhatikan setiap kebutuhannya.
Untuk diketahui, kawasan mesjid Raya An-Nur Pekanbaru akan disulap dengan tampilan baru. Bagian pekarangannya akan diatur sedemikian rupa untuk kepentingan wisata religi.
“Di kawasan An-Nur hasil analisa kami ada 7 permasalahan yang menyebabkan potensi wisata religi di kawasan ini tidak bisa di eksplorasi secara maksimal,” kata Gubernur Riau, Syamsuar, Senin, 24 Februari 2020.
Diantaranya, beberapa zonasi kawasan yang kurang tertata dengan baik/terpisah, sehingga fungsi ruang menjadi tumpang tindih.
Selain itu, area parkir mobil di depan pintu masuk utama bangunan mesjid mengganggu view mesjid dan selanjutnya bangunan pendidikan TK letaknya cukup jauh dengan bangunan SD, SMP dan SMA di dalam kawasan.
Kemudian akses masuk mesjid An-Nur yang terpusat pada satu pintu di sisih sebelah selatan, dan akses motor dan mobil tergabung.
Sehingga Bus/kendaraan besar lainnya tidak bisa masuk ke dalam kawasan mesjid, serta tidak ada gerbang masuk kawasan yang memunculkan karakteristik kawasan islamic. (bpc3)