Peserta dalam salah satu lomba di Pekan Raya Biologi di Universitas Riau – Foto: dok.panitia
BERTUAHPOS.COM – Dalam rangkaian acara pekan raya biologi yang telah dimulai sejak senin pagi, berbagai macam lomba di adakan oleh panitia pelaksana.
“Mulai dari uji kompetisi tertulis pada hari selasa sampai rabu yang diikuti lebih dari 500 peserta dan dilaksanakan dalam dalam 3 tahap,” ujar Hana Miswara Safitri, panitia penyelenggara Pekan Raya Biologi 2020 dalam keterangan tertulisnya yang diterima bertuahpos.com, Sabtu, 1 Februari 2020.
Dia menambahkan, setelah kompetisi itu diikuti dengan uji kompetisi laboratorium yang menguji keterampilan laboratorium para siswa. Keseruan juga dihadirkan melalui lomba cepat tepat yang berlangsung meriah dan diikuti 32 SMP dan 25 SMA se-Riau.
Uji wawasan tidak hanya berhenti di lomba itu saja masih ada lomba karya tulis ilmiah yang diikuti 5 finalis telah lolos babak penyisihan.
Adapun sekolah yang lolos dalam tahap tersebut antara lain SMKN pertanian terpadu Provinsi Riau, MAN 1 Pekanbaru, MAN 2 Model Pekanbaru, SMAN Plus Provinsi Riau dan SMK Abdurrab Pekanbaru.
Selain itu juga diadakan lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang diikuti oleh Universitas Bangka Belitung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Riau, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Musamus.
Para peserta dari berbagai daerah di indonesia ini disambut dengan antusiasme oleh para mahasiswa pendidikan biologi.
Selain lomba yang bersifat akademik terdapat juga lomba yang menguji kekreatifan para siswa. Antara lain bio expo school competition yang menguji kreativitas para siswa membuat pameran dengan tema yang telah ditentukan.
Dalam bioexpo kali ini para peserta mempresentasikan teknologi tepat guna di depan para juri yaitu dosen-dosen pendidikan biologi.
Lalu lomba fotografi dengan tema best moments, melukis, hingga lomba mading 3 dimensi yang dibuat dengan sangat apik oleh para peserta.
Dengan diadakan lomba yang menguji kreativitas ini diharapkan para siswa bisa memahami bahwa biologi bukan hanya sekedar menghafal, tapi juga bisa diaplikasikan secara nyata.
“Agar bisa lebih bermanfaat untuk memecahkan berbagai permasalahan. Terutama yang berkaitan dengan biologi,” kata Hana. (bpc3)