BERTUAHPOS.COM, TEMBILAHAN – Lahan pembangunan proyek multi years Pemkab Indragiri Hilir (Inhil) Islamic Center menuai protes para pengelola Pondok Pesantren Tunas Harapan (PPTH) Tembilahan.
Diduga, pembangunannya ‘mencaplok’ tanah wakaf seluas sekitar 8 hektar milik lembaga pendidikan ini.
Berdasarkan pengakuan pengelola Ponpes Tunas Harapan Tembilahan, di awal rencana pembangunan Islamic Center tersebut sekitar tahun 2010, pihaknya menyangka pembangunan Islamic Center ini akan melingkupi dan Ponpes Tunas Harapan ini melebur ke dalamnya.
“Lahan yang dibangun Islamic Center ini merupakan milik Ponpes Tunas Harapan yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Indragiri (YAPI), lahan ini merupakan tanah wakaf seluas sekitar 8 hektar,” ungkap Ase, S.Ag, seorang pengelola sekaligus guru Ponpes Tunas Harapan Tembilahan.
Di hadapan aktivis Masyarakat Peduli Inhil (MPI) yang datang mendengarkan keluhan para guru di sekolah agama ini, Sabtu(20/9/14) kemarin, diungkapkan lahan milik Ponpes Tunas Harapan membentang dari Jalan Keritang sampai ke SMA Muhammadiyah di Jalan Pendidikan Tembilahan.
Dulunya, di areal pesantren ini berdiri sebuah surau. Namun saat dimulai pembangunan Islamic Center ini, rumah ibadah ini dirubuhkan dan masuk kawasan pembangunan Islamic Center yang sampai saat ini pembangunannya juga terbengkalai.
“Sampai hari ini, kami juga tidak tahu apakah Pondok Pesantren Tunas Harapan melebur ke dalam Islmic Center ini atau tidak. Karena tidak ada kejelasan dari pemerintah dan juga Yayasan Tasik Gemilang yang katanya saat ini menaunginya. Kondisi ini tentu saja mengganggu aktifitas belajar santri,” sebutnya. (ezy)