BERTUAHPOS.COM, JAKARTA -Â Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya menciptakan industri keuangan yang kompetitif, kontributif, dan mudah diakses masyarakat. Demi menggapai asa itu, OJK telah menyiapkan tujuh ‘jurus’ andalannya. Ketujuh jurus itu adalah memperbanyak produk jasa keuangan, memperluas akses, menggalakkan edukasi dan pengembangan SDM, mengembangkan teknologi, membuat regulasi yang harmonis, menerapkan pengawasan terintegrasi, serta mengembangkan kelembagaan bagi penyediaan layanan.
Ketujuh agenda ini mendesak untuk dilaksanakan dan menjadi prioritas kami ke depan, ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad saat memberikan keynote speech pada acara Investor Summit and Capital Market Expo 2014 di Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK Nurhaida mengungkapkan, OJK tengah menggodok sejumlah peraturan baru guna meningkatkan likuiditas pasar modal. Peraturan baru tersebut diharapkan mampu mendongkrak jumlah emiten dan investor lokal di pasar modal, sekaligus meningkatkan sinergi antara pasar modal, perbankan, asuransi, dan dana pensiun.
Salah satu peraturan yang akan diharmonisasi, menurut Nurhaida, adalah penempatan dana pensiun pada instrumen obligasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 199/Des/2008 tentang Investasi Dana Pensiun, pengelola dana pensiun hanya boleh menempatkan investasinya pada obligasi, sukuk, dan efek beragun aset yang memperoleh peringkat minimal A atau yang setara, dari lembaga pemeringkat efek.
Nanti pengelola dana pensiun bisa menginvestasikan dananya pada obligasi berperingkat di bawah A. Meski direlaksasi, aturan tersebut tidak boleh mengorbankan perlindungan terhadap nasabah, tutur Nurhaida pada seminar Perkembangan Pasar Modal Indonesia yang dipandu pemimpin redaksi Investor Daily Primus Dorimulu di sela acara Investor Summit and Capital Market Expo.
Aturan ini, kata Nurhaida, dilandasi pemahaman bahwa peringkat obligasi tak selalu mencerminkan fundamental perusahaannya. Bisa saja fundamental issuer obligasi berperingkat di bawah A sebetulnya bagus. Peringkat itu kan tidak bersifat permanen, ucap dia. (Kabar24)