BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghadapkan saham-saham syariah menjadi pilihan bagi generasi milenial di Provinsi Riau. Hal ini didukung dengan kondisi demografi Riau yang mayoritas adalah penduduk muslim.
Kepala Bagian Pengembangan Kebijakan Pasar Modal Syariah OJK Kantor Pusat Arif Machfoed mengungkapkan, saat ini generasi milenial sudah banyak melek saham. Generasi ini secara tidak langsung mereka punya harapan besar untuk memperbaiki kondisi perekonomiannya kedepan. Sehingga investasi menjadi salah satu solusi untuk tetap mendapatkan pasif income.
“Jadi memang pasar modal syariah secara tidak langsung menjadi kekhususan, karena kami tahu ini sangat sejalan dengan budaya masyarakat di Riau. Emiten syariah diharapkan menjadi portopolio pada generasi milenial kedepan,” ungkapnya saat di Pekanbaru, Rabu, 30 Oktober 2019.
Saat ini, ada banyak Industri Jasa Keuangan (IJK) yang membuka cabang usaha nereka di daerah. Terutama perusahaan-perusahaan sekuritas dengan tujuan selain bisa merangkan investor dalam jumlah banyaj, juga memberikan kemudahan bagi investor untuk membuka rekening investasi.
“Pertumbuhan perusahaan-perusahaan ini sejalan dengan Bursa Efek Indonesia yang juga telah hadir di banyak daerah, termasuk di Provinsi Riau,” sambungnya.
Dia mengakui, menyadarkan masyarakat untuk melek investasi memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kondisi itu lantaran masyarakat sudah banyak terlibat dalam kasus investasi ilegal sebelumnya. Sehingga menimbulkan efek jera, dan sulit percaya dengan sistem investasi sebagai alat menejemen keuangan di hari tua.
Salah satu langkah yang cukup efektif yakni dengan menggaet para tokoh masyarakat, pemuka agama dan orang-orang penting di suatu daerah agar sadar pentingnya investasi. Sifat masyarakat yang masih memegang teguh sosok panutan dalam sosial secara tidak langsung akan memberikan efek tular, jika tokoh masyarakat dan pemuka agama juga sadar dengan investasi.
OJK memperkirakan saat ini sudah ada sekitar 416 emiten syariah. Dimana dari angka tersebut telah memenuhi 58% dari total emiten yang tercatat di BEI. Hal ini juga dianggap memenuhi syarat mengapa masyarakat di Riau harus memilih emiten syariah dalam memulai investasi. (bpc3)