BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemadaman listrik yang terus-menerus terjadi, tentunya berimbas ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Usaha rakyat ini terancam gulung tikar karena tingginya biaya operasional alat bantu listrik atau getset.
Seperti yang dikatakan Son, pemilik usaha foto copy di Jalan Delima Panam kepada bertuahpos.com. “Kalau listrik matinya sering-sering, bisa gulung tikar kita. Karena usaha kita tergantung dari listrik semuanya,” paparnya, Senin (15/09/2014).
Ia merincikan, mesin foto copy, mesin potong, dan komputer harus menggunakan listrik. “Jadi kalau kita pakai genset, rugi kita. Biaya bensinnya aja dah berapa, yang kita pakai saja Rp60 ribu hanya bertahan 4 jam pemakaian dan itu cuma satu mesin foto copy yang bisa hidup, kalau kondisi terus seperti ini kita tentu kecewa,” jelasnya
Tidak hanya Son yang kecewa dengan kondosi listrik yang sering padam. Riadi, penjahit di Jalan Merpati Sakti ini juga mengatakan hal sama.
“Kalau listrik mati, kita tidak bisa bekerja. Karena mesin jahit yang kita punya memang mengandalkan listrik semua, dan jelas pekerjaan kita banyak yang tertunda. Kalau begini kita yang rugi karena pelanggan banyak kecewa, dan kita kan tidak pakai getset jadi khawatir kita pelanggan banyak yang lari, kita berharap kepad PLN agar bisa mebgatasi masalah ini, karena setahu saya pemadaman ini sudah sering terjadi,” keluhnya.
Kekecewaan juga dirasakan pengusaha Travel Agent. Lia karyawan travel agent di Jalan Pepaya ikut merasakannya. “Memang merugi kita kalau listrik padamnya terus-menerus dan lama, apalagi kita kan travel agent jadi harus koneksi dengan internet terus. Jadi kalau mati listrik kayak mana kita untuk pesan tiket kan kalau gitu rugi kita, kalau harapan kita listriknya padam jangan keseringanlah,” kesalnya.
Hingga saat ini PLN Riau masih alami devisit listrik sebesar 97 MW jumlah ini lebih besar dari provinsi Jambi dan Sumbar.(yogi)
Â