BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kaum ibu rumah tangga di Pekanbaru lebih dominan mengidap HIV/AIDS jika dibandingkan dengan mereka para Pekerja Seks Komersial (PSK). Kondisi ini disebabkan tingkat pengetahuan yang minim oleh para ibu rumah tangga sehingga mereka menjadi rentan terserang penyakit mematikan itu.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Pekanbaru, Surya Delfiria, berkata para PSK cenderung lebih mengerti menganiaya HIV/AIDS sehingga tingkat kehati-hatian yang dimiliki PSK lebih tinggi.
“Jika dilihat dari data Dinkes ibu rumah tangga merupakan penderita paling banyak dibandingkan dengan para penjaja seks, karena banyak para penjaja seks lebih memiliki edukasi mengenai penyakit HIV/AIDS ini, sehingga mereka lebih berhati-hati dan mengantisipasi dengan menggunakan kondom saat berhubungan seks,” kata Surya Delfiria, seperti dikutip dari Antara.
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, mencatat periode Januari-Agustus 2019, penderita Human Imumunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di daerah itu mencapai 176 orang.
“Dari 176 penderita yang terjangkit virus yang menyerang kekebalan tubuh itu terdiri atas HIV 153 dan AIDS 23 orang, dengan rentang usia penderita balita, remaja, dewasa dan lansia,” kata
Adapun jika dilihat dari jenis pekerjaan, para penderita adalah swasta, wiraswasta, penjaja seks, ibu rumah tangga, pengangguran, TNI, Polisi, Satpol PP, sekuriti, pelajar, mahasiswa, PNS, supir, tukang ojek, buruh kasar, pelaut, napi, tenaga profesional medis, petani, peternak, nelayan, dan tenaga profesional nonmedis.
Menurut Surya, warga yang berusia 25-49 tahun ke atas merupakan usia dewasa atau usia produktif yang rentan terkena virus HIV/AIDS, karena pada usia tersebut penderita sudah berumah tangga. Namun akibat kebiasaan suka berganti pasangan atau seks bebas, katanya, maka ini menjadi penyebab utama bisa terjangkit virus HIV/AIDS.
Selain berhubungan seks bebas dan tertular pasangan yang sudah terkena HIV/AIDS itu, penularan virus mematikan itu juga bisa melalui transfusi darah, suntik narkoba dan ibu hamil yang terkena HIV/AIDS serta ketika ibu menyusui anaknya.
Apabila seorang ibu yang positif HIV, kata dia, kemudian sang ibu menyusui anaknya maka anaknya rentan tertular virus tersebut. Untuk menekan bertambahnya korban kami rutin mengggelar penyuluhan melalui Program Pencegahan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak (PPIA).
Berdasarkan Data Dinkes, perempuan yang paling banyak terkena HIV/AIDS adalah yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tercatat sampai akhir Desember 2018 sebanyak 303 ibu rumah tangga dinyatakan positif terkena virus HIV/AIDS dibandingkan para penjaja seks yang hanya mencapai 270 orang.
Sedangkan jumlah penderita HIV/AIDS lebih banyak diderita kaum laki-laki. Untuk penderita virus HIV tercatat sebanyak 66 persen pada laki-laki (1.073 orang) dan 34 persen pada perempuan (552 orang). untuk penderita AIDS tercatat 76 persen (1.088 orang) pada laki-laki dan 24 persen pada perempuan (344 orang). (bpc3)