BERTUAHPOS.COM, PADANG – Puluhan Nelayan Danau Singkarak yang tergabung dalam Assosiasi Masyarakat Nelayan Danau Singkarak ( AMANADS) datangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)Provinsi Sumatera Barat untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar untuk menertibkan dan larangan menggunakan alat tangkap ikan berupa bagan di Danau Singkarak, Rabu (11/9).Â
Aspirasi nelayan Amanads diterima oleh anggota DPRD Sumbar Arkadius Dt. Intan Bano dari Fraksi Demokrat asal daerah pemilihan Sumbar 6 yang didampingi oleh Kasi Pengawasan UPTD Konservasi dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan DKP Propinsi Sumbar Irwan, S.P.I.
Sementara dari pihak nelayan Amanand hadir 12 orang perwakilan pengurus yang berasal dari nelayan Danau Singkarak yang berdomisili di wilayah Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar.Â
Koordinator aspirasi Amanads, Hendri Yendri menyampaikan agar Gubernur Sumbar melalaui Dinas Perikanan dan Kelautan Porprov Sumbar kiranya meninjau kembali kebijakan penertiban dan pelarangan alat tangkap nelayan jaring angkat atau bagan di Danau Singkarak karena akan mematikan mata pencarian nelayan yang akan menghidupkan keluargan mereka. Nelayan Amanads juga mengharapkan Dinas Perikanan tetap mengizinkan nelayan menangkap ikan dengan alat tangkap bagan, dengan catatan nelayan seluruhnya akan menukar mata jaring dari yang halus kepada mata jaring yang kasar 3/4 sehingga ikan yang kecil terutama ikan bilih tidak ditangkap.Â
” Kami memohon kepada Bapak Anggota DPRD Sumbar menyampaikan kepada Dinas Perikanan Pemprov untuk meninjau kebijakan penertiban alat tangkap ikan jenis bagan di Danau Singkarak. Kami berjanji akan mengganti seluruh mata jaring angkat bagan dari mata jaring yang halus ke yang kasar. Kami pengurus Amanand siap membantu menertibkan semua anggota untuk pelestarian ikan bilih di Danau Singkarak. ini” ujar Hendri Yendri yang diamini oleh pengurus Nasrul dan M. Nur serta koordinator perwakilan nelayan dari wilayah Solok dan Tanah Datar.Â
H. Arkadius Dt. Intan Bano memberikan apresiasi yang tinggi kepada nelayan Danau Singkarak atas aspirasinya, dan mengatakan bahwa, tergantung dari istansi terkait bagaimana menindaklanjuti untuk penyelamatan Danau Singkarak , terutama keadaan para nelayan yang sudah kesulitan mendapatkan ikan terutama ikan bilih, karena hari ini hanya bersifat konsultasi, nanti setelah diserahkan berkas aspirasinya ke pimpinan baru ditindaklanjuti. ” Jadi bersabar dulu para nelayan kami akan sampaikan kepada pimpinan dan anggota lain, biar nanti dibicarakan dengan Pemprov Sumbar terutama Dinas terkait” ujar Arkadius.Â
Lebih lanjut, Arkadius sangat menghargai tekat dari para nelayan bahwa ikan bilih harus diletarikan karena ini satu-satunya jenis ikan di dunia. Makanya pemerintah harus menjaga kelestariannya. Disisi lain masyarakat nelayan juga harus menghidupkan mata pencariannya.
“saya minta untuk penertiban selanjutnya, agar Kadis DKP duduk bersama dulu dengan nelayan kita, “pintanya (bpc19)