BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru tidak menampik turunnya kinerja kader jumantik yang ada guna mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi, honor menjadi salah satu penyebab kenapa turunnya kinerja kader jumantik.
“Kader jumantik sekarang kurang aktif, karena memang pengaruh (honor). Saat masyarakat itu dikala dia tidak diberikan maksimal (honor), dia tidak akan bekerja maksimal,” ujarnya kepada bertuahpos.com.
Maisel menjelaskan, dirinya banyak mendapat keluhan atas pembayaran honor kader jumantik di Pekanbaru. Apalagi saat ini pembayaran honor kader jumantik berada di tangan kecamatan bukan Diskes Kota Pekanbaru.
Baca :Â Korban Meninggal Dunia Akibat DBD Bertambah, Diskes Pekanbaru Sebut Harus Ada Kerjasama
“Honor gak di kami (Diskes Kota Pekanbaru) lagi, di Kecamatan. Kemarin ada keluhan juga dari ibu-ibu kader jumantik kalo honornya gak full dibayarkan,” jelasnya.
Maisel menambahkan, keterbatasan anggaran yang dialami Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menjadi pembayaran honor kader jumantik tersendat.
Baca :Â 100 Lebih Anak Usia 5 Hingga 14 Tahun di Pekanbaru Telah Terkena DBD Hingga Awal Juni
“Karena keterbatasan anggaran juga. Kalau kemampuan daerah gak mampu, kita gak bisa maksain,” imbuhnya.
Meski begitu, Maisel mengklaim Diskes Kota Pekanbaru tetap meminta dan mengimbau kepada kader jumantik untuk terus melakukan tugasnya.
“Kita terus meminta agar kader tetap terus melakukan pamantauan jentik nyamuk. Apalagi kita juga telah meminta melalui camat-camat untuk memperjuangkan honor kader itu,” pungkasnya.
Sedikit informasi, setiap kelurahan di Kota Pekanbaru terdapat puluhan kader jumantik. Dengan rincian ada sebanyak 1.450 kader jumantik. Dengan honor lebih kurang Rp100 ribu per bulannya, anggaran kader jumantik di Kota Pekanbaru bisa menghabiskan dana hingga Rp145 juta per bulannya. (bpc9)