BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sejarawan Riau, Suwardi MS meminta pemerintah membangunkan Museum Perjuangan di Riau. Menurut dia, museum ini berperan penting sebagai bukti perjuangan Riau dalam melawan penjajahan.
Dikatakan Suwardi, sejarah perjuangan Riau bahkan sudah dimulai sejak tahun 1500-an. Dimulai dengan perjuangan Sultan Mahmud yang berjuang di Malaka, dan kemudian mengundurkan diri ke Kampar.
“Sultan Mahmud itu berjuang melawan Portugis. Tahun 1500-an. Sultan berjuang dari Malaka, dan kemudian di Kampar. Jadi, perjuangan Riau sudah dimulai tahun 1500-an untuk melawan penjajahan,” terang Suwardi kepada bertuahpos.com.
Kemudian, lanjut Suwardi, banyak lagi perjuangan Riau untuk melawan penjajahan. Raja Kerajaan Indragiri, Narasinga juga berjuang melawan Portugis.
“Juga melawan Belanda. Perjuangannya telah dimulai oleh Sultan Siak. Namanya Perang Guntung. Perang ini dimulai 1750-1762, di Pulau Guntung, Siak. Masih banyak lagi yang lain, seperti perjuangan Raja Haji, datuk dari Raja Ali Haji. Jadi, perjuangan Riau melawan penjajah sudah dimulai ratusan tahun yang lalu. Belum kita hitung perjuangan Tuanku Tambusai sampai tahun 1848,” jelas Suwardi.
Baca :Â Kisah Kekejaman Jepang di Riau: Kerja Paksa Membangun Rel Kereta Api, Ribuan Jadi Korban
“Zaman perjuangan kemerdekaan juga sama. Ribuan orang terbantai di Rengat karena perjuangan kemerdekaan. Peristiwa itu disebut Rengat Berdarah,” lanjutnya.
Semua bukti perjuangan tersebut, kata dia, akan dikumpulkan dan disusun dalam Museum Perjuangan Riau. Museum Perjuangan ini yang kemudian menjadi bukti perjuangan Riau, dan bisa dipelajari masyarakat Riau masa kini.
“Sekarang, anak-anak Riau itu tahu tidak perjuangan itu? Makanya, kita ingin ada museum perjuangan itu, agar generasi kita belajar, bahwa masyarakat Riau juga berjuang, apakah itu melawan penjajahan ataupun berjuang demi kemerdekaan. Dalam museum perjuangan,” pungkas Suwardi. (bpc2)