BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Rencana pemerintah membuka kran impor semen dipersoalkan. Selain itu kebijakan pemerintah memberi izin kepada perusahaan semen asal Tiongkok juga dipertanyakan.
Nada protes ini disampaikan oleh Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade. Terutama terhadap kebijakan yang dari Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto terkait persoalan tersebut.
Dengan melibatkan sejumlah Serikat Pekerja Semen Padang, mereka melaporkan masalah ini ke Komisi Pengawasan Persaingan Usaha [KPPU], karena diduga telah melakukan praktik predatory pricing.
Seperti dilansir dari cnnindonesia.com, Andre menilai keberadaan pabrik dan impor semen dari luar ini justru telah mematikan usaha-usaha produksi semen domestik. Oleh sebab itu banyak pihak merasa kecewa dan mempertanyakan sikap yang telah diambil pemerintah.
“Yang pertama Menteri Perdagangan membuka keran impor semen dan clinker padahal kapasitas produksi semen kita berlimpah bahkan nggak laku,” kata Andre, Kamis, 8 Agustus 2019 di Jakarta.Â
“Kedua, untuk apa Pak Menteri Perindustrian, Airlangga terus memberi izin pembukaan pabrik baru dari Tiongkok ya,” sebutnya. Kebijakan impor ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan [Permendag] Nomor 7 Tahun 2018 tentang ketentuan impor semen dan semen clinker.
Andre mengaku menemukan sejumlah kerugian yang dialami oleh pengusaha semen dalam negeri. Kata dia, temuan itu banyak yang berasal dari daerah pemilihannya di Padang, Sumatera Barat. Dari laporan yang diterimanya, pengusaha semen di sana mengalami banyak kerugian lantaran pabrik semen asal Tiongkok berani jual rugi semen-semen produksi mereka.Â
Akibatnya, produksi semen dalam negeri pun terhambat karena konsumen memilih membeli semen Tiongkok yang harganya lebih murah. “Semen Tiongkok melakukan predatory pricing, sengaja jual rugi semen produksi mereka, dan menghancurkan produksi dalam negeri,” kata Andre. [bpc3]