BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Wakil Presiden Jusuf Kalla khawatir dengan kondisi investasi asing, sementara di sisi lain investasi asing dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhunan ekonomi nasional.
“Investasi dari luar itu kalau tidak hati-hati akan cepat mengubah diri dan membunuh investasi dalam negeri,” ungkapnya, seperti dikutip dari cnnindonesia.com.
Menurut JK, contoh kasusnya sudah ada, seperti industri semen. Produsen semen dalam negeri harus bersaing dengan produsen semen asal China. Sebab, mereka dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif, meskipun pangsa pasarnya masih kecil di Indonesia.Â
Harga semen China lebih kompetitif karena harga pokok produksinya hanya Rp30 ribu per sak. Sedangkan harga pokok produksi dalam negeri mencapai Rp40 ribu per sak. Sehingga terjadi penurunan harga di samping over supply (kelebihan pasokan), maka pabrik-pabrik semen akan bersaing dengan hal-hal tersebut.
Sekadar mengingatkan, belum lama ini santer kabar industri semen domestik tertekan karena pasokannya berlebih. Kelebihan pasokan dalam negeri disinyalir karena produk semen China banjir di pasar. Apalagi, mereka mampu menjual dengan harga di bawah harga produsen domestik.
Tak hanya industri semen, Wapres mengatakan industri baja domestik mengalami kondisi serupa. Produsen baja domestik, seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk kalah bersaing dengan produsen baja China karena kurang efisien. Walhasil, produsen baja dalam negeri tertinggal dari sisi teknologi.Â
Namun demikian, Indonesia tidak bisa menutup diri dari persaingan pasar tersebut lantaran sudah terikat dengan perjanjian dagang bebas dengan beberapa negara. (bpc3)