BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sejumlah mahasiswi dari Universitas Riau tergabung dalam barisan aksi demonstrasi di gerbang samping pintu masuk Kantor Gubernur Riau, Senin siang, 5 Agustus 2019.
Aksi demontrasi yang diikuti ratusan mahasiswa ini menuntut penyelesaian masalah asap di Riau yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan. Puluhan mahasiswi itu mengenakan almamaternya berwarna biru langit.Â
Para wanita-wanita itu berada di barisan paling depan, mengenakan masker dan sebagian dari mereka mengenakan cadar, menutup mulut dari paparan asap.Â
Persis di hadapan para mahasiswi ini, juga terlihat barisan para Polisi Wanita (Polwan) yang melakukan pagar betis. Para Polwan ini saling bergandengan tangan berusaha menjaga ketat pagar masuk kantor Gubernur Riau dari para demonstran.Â
Para wanita yang berada di barisan depan ini sedikitpun tidak bergeming. Mereka baru akan bergerak jika ada instruksi dari koordinator aksi mereka, Danil Ahmadi.
Danil kemudian menginstruksikan kepada para demonstran untuk maju dua langkah kedepan. Intruksi itu kemudian diikuti oleh para wanita ini tanpa suara. Intruksi tersebut dilakukan sebanyak dua kali.Â
Dalam orasinya Danil mengatakan, bahwa mereka ingin bertemu dengan Gubernur Riau, Syamsuar. Mereka ingin berbicara dan mengetahui secara langsung upaya apa yang sudah dilakukan Pemprov Riau dalam mengatasi masalah asap di provinsi ini.Â
Mereka kemudian mengancam petugas kepolisian yang berjaga untuk menerobos pagar jika keinginan mereka tidak diindahkan. Seorang mahasiswi bercadar hitam, kepada bertuahpos.com mengatakan bahwa dia prihatin dengan kondisi Riau saat ini.Â
Asap akibat Karhutla telah banyak menimbulkan mudarat bagi masyarakat dan pemerintah sudah mengetahui itu. Namun upaya penyelesaian dianggap gagal sebab saat ini Riau kembali dipapar asap.Â
“Kami ingin pemerintah serius menangani karhutla. Adanya asap adalah bukti kegagalan pekerjaan mereka menyelesaikan masalah ini,” katanya di Pekanbaru.Â
“Sekarang, asap sudah menyebar kemana-mana. Semua terganggu, kegiatan terganggu, sekolah terganggu dan penyakit menyebar di mana-mana,” ungkapnya. (bpc3)