BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bank Indonesia menilai ukuran ekonomi syariah di Provinsi Riau setakat ini masih kecil. Namun jika dilihat dari pertumbuhannya cukup tinggi.Â
Kepala Devisi Advisory dan Perkembangan Ekonomi, BI Perwakilan Riau, Teguh Setiadi mengatakan untuk mengkur pergerakan ekonomi syariah di daerah sejauh ini indikator yang dipakai masih melihat dari sisi pertumbuhan perbankan syariah di daerah.
“Karena dalam Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri juga belum memisahkan komponen-komponen itu,” ungkapnya, Kamis, 1 Agustus 2019 di Pekanbaru.Â
Dia mengatakan jika melihat dari pergerakan perbankan syariah, geliat ekonomi syariah di Provinsi Riau diduga masih kecil. Namun dari sisi pertumbuhannya sangat besar.Â
Sejauh ini perbankan syariah yang telah hadir di daerah belum secara pure (murni) menerapkan sistem syariah seperti ketentuan agama Islam. Sebab masih ada pola tawar menawar dari perbankan syariah kepada nasabah.Â
Selain itu, menurut Teguh, prinsip syariah lebih mengedepankan pola kebersamaan dalam hal pendapatan. Dengan kata lain jika dana nadabah dikelola untuk modal usaha harus siap pada posisi untung rugi.Â
“Artinya kalau untung sama-sama untung dan kalau rugi ya sama-sama rugi. Jadi prinsip ekonomi syariah yang ada saat ini masih pada tahapan membangun. Mengajak masyarakat untuk tahu dan mengerti dulu,” ungkapnya.(bpc3)