Dalam sebuah studi menyebutkan dalam setahun setidaknya ada dua juta kasus terjadi di Indonesia. Sebagian besar kasus insomnia terkait dengan kebiasaan kurang tidur, depresi, kecemasan, kurang olahraga, penyakit kronis, atau obat-obatan tertentu.
Kebiasaan mengkonsumsi kafein dalam jumlah banyak terutama agar tubuh tetap produktif pafa malam hari bisa juga menjadi salah satu penyebab insomnia mendera Anda. Artinya, terlalu banyak minum kopi dapat membuat seseorang mengalami insomnia.Â
Studi menemukan asupan kafein yang tinggi meningkatkan jumlah waktu yang diperlukan untuk tertidur. Hal ini juga dapat mengurangi total waktu tidur, terutama pada orang tua.
Kafein umumnya dapat bertahan membuat tubuh terjaga rata-rata lima hingga sembilan jam. Jumlah kafein yang dapat dikonsumsi tanpa mempengaruhi tidur, akan tergantung pada genetika dan faktor lainnya yang berbeda pada setiap orang.
Terdapat dua tipe insomnia yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder. Insomnia primer adalah insomnia yang tidak terkait dengan kondisi medis lain.Â
Sedangkan insomnia sekunder adalah insomnia yang disebabkan oleh gangguan kesehatan lain, misalnya radang sendi, asma, depresi, kanker, atau refluks asam lambung (GERD). Insomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obatan atau alkohol.
Jadi, hati-hati lah bagi Anda yang suka ngopi. Bagaimanapin mencehah jauh lebih baik dari mengobati. (bpc3)