BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pola bisnis PT. Pos Indonesia perlu dilakukan perombakan. Persaingan bisnis sektor kargo serta kecanggihan teknologi dianggap sistem pengelolaan bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini perlu dilakukan penyesuaian.
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Fajar Harry Sampurno mengatakan perombakan juga akan dilakukan terhadap anak usaha, sumber daya manusia (SDM), dan keuangan perusahaan.Â
“Perombakan ini perlu dilakukan agar pola bisnis Pos Indonesia mengikuti perkembangan zaman, sehingga tidak ditinggalkan oleh konsumennya,” ungkapnya seperti dilansir dari katadata.co.id.
Gambaran model bisnis yang akan dikembangkan misalnya selama ini Pos Indonesia bergelut dengan kegiatan pengiriman surat harus berubah jadi paket, lalu mengubah model bisnis secara keseluruhan.
Agar dapat mewujudkan rencana itu, Kementerian BUMN tengah menyusun pemetaan bisnis dengan suntikan modal bisa dilakukan oleh negara melalui APBN, atau pinjaman.
Pendapatan Pos Indonesia dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019 ditargetkan sebesar Rp 5,88 triliun atau tumbuh 20,76% dibandingkan pendapatan 2018 sebesar Rp 4,87 triliun.Â
Beban pokok layanan perusahaan juga diproyeksi naik sebesar 11,43% dari beban pokok tahun lalu sebesar Rp 3,96 triliun menjadi Rp 4,42 triliun. Dengan begitu Pos Indonesia optimis tahun ini dapat mengantongi laba sebesar Rp 177,5 miliar. Target tersebut tumbuh hingga 39,29% dibandingkan realisasi laba mereka tahun lalu. (bpc3)