BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Indra Agus Lukman mengatakan kegiatan ekplorasi Migas baru di Tapung, Kampar, Riau dipastikan akan berlangsung cukup lama. Ekplorasi Migas baru dilakukan oleh Texcal Mahato Ltd. Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi kepada masyarakat sekitar yang sudah dilaksanakan pada pekan lalu.
“(Kegiatan ekplorasi) lama itu. Menggali dengan 10 sumur bor saja belum tentu ada hasil. Mereka (Mahato) sudah memulai kehgiatan mereka dengan melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitar,” ungkapnya kepada bertuahpos.com, Senin 22 Juli 2019 di Pekanbaru.
Menurut Indra, secara umum kegiatan ini kemungkinan akan sulit di pantau oleh Pemda setempat lantaran semua izin kegiatan untuk ekplorasi langsung dari pemerintah pusat. Namun demikian, Pemprov Riau memberi ruang kepada swasta untuk melakukan kegiatan eksplorasi dalam rangka mendapatkan cadangan Migas baru di Riau.
Jika memang nantinya dari pihak Texcal Mahato menemukan potensi Migas dalam jumlah besar, kemudian masuk ke dalam tahap ekploitasi, Riau akan tetap dapat jatah dari PI 10% pengelolaan Migas sesuai dengan peraturan baru, dan PBB Migas di luar DBH. Peluang ini diyakini akan memberikan tambahan pemasukan untuk pendapatan daerah.
“Kita lihat lah nanti. Mudah-mudaha ada (hasilnya). Yang jelas kegiatan eksplorasi sudah mereka lakukan,” sebutnya.
Sebelumnya, Texcal Mahato EP Ltd, rencanakan kegiatan eksplorasi sumur Migas baru di Riau. Persisnya di wilayah Tapung, Kabupaten Kampar, Riau. Hari ini, Jumat, 19 Juli 2019 perusahaan Migas asing itu sudah akan melakukan sosialisasi.
Analis Rencana Umum Energi, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Rudi Hartono mengatakan, pihak Texcal Mahato mengindikasi bawah di daerah tersebut terdapat cadangan sumur Migas. Kegiatan untuk ekplorasi tetap akan mereka lakukan meskipun potensinya sejauh ini belum diketahui secara pasti. Â
“Hari ini mereka (Texcal Mahato) akan sosialisasi. Di sana (Tapung) ada indikasi sumur minyak,” katanya, Jumat, 19 Juli 2019 di Pekanbaru.
Menurut Rudi, kegiatan eksplorasi yang nanti akan mereka lakukan untuk melihat seberapa besar potensi migas yang terdapat di daerah itu. Kegiatan eksplorasi tahap awal dengan mengambil sampel, lalu masuk dalam kajian laboratorium, kemudian dilakukan sertifikasi, barulah diketahui seberapa besar potensi cadangan minyak bumi yang terdapat di daerah itu.
“Kalau untuk lelangnya semuanya dilakukan di pusat. Ekplorasi sumur baru ini kegiatan yang menyedot banyak dana. tergolong higt capita, makanya tidak semua perusahaan migas sanggup untuk melakukan kegiatan eksplorasi sumur baru,” sebutnya. (bpc3)Â