BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Selama periode Juni-Juli 2019, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mencatat potensi titik api paling tinggi dibandingkan provinsi lain. LAPAN menggunakan satelit untuk penginderaan jarak jauh.
Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa adanya titik api memang belum berarti ada kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun, adanya titik api ini harus menjadi kewaspadaan oleh pihak pemerintah daerah dan instansi terkait.
“Peningkatan titik api di Riau terpantau di bulan Juni-Juli, meski jumlahnya lebih sedikit dibandingkan tahun lalu,” jelas Thomas, dikutip dari CNN Indonesia.
Sementara itu, data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah ada 3200 hektare lahan di Riau yang mengalami kebakaran. Tercatat, Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, yang paling banyak terbakar, yakni mencapai 1000 hektare.
BNPB sendiri telah menyiapkan 10 helikopter dan satu jenis pesawat tetap disiagakan di Riau. Empat dari helikopter tersebut adalah milik dari swasta.
“Saat ini, kita siagakan 10 helikopter, dan juga satu pesawat tetap di Riau. Ini untuk antisipasi jika terjadi karhutla,” terang Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Doni Monardo di Pekanbaru. (bpc2)