BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Soal popularitas Edwar Sanger yang dikabarkan akan maju dalam bursa Pilkada serentak 2020, dianggap belum memungkinkan memang menjadi tantangan besar bagi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau itu.
Kepada BertuahPos.com, Edwar pun menyatakan bahwa dirinya, untuk saat ini belum siap untuk mengemban amanah sebagai Bupati di Kabupaten Inhu. “Sampai saat ini saya belum mau mencalonkan diri (Bupati Inhu),” ungkapnya saat ke selulernya, Rabu, 17 Juli 2019.
Edwar mengungkapkan, sejauh ini dia lebih legowo memberikan peluang itu kepada putra terbaik daerah untuk tampil dalam panggung politik di Pilkada serentak 2020. “Saya ini, biarkanlah mengalir seperti air,” katanya.
“Saya beri kesempatan kepada putra daerah Inhu yang terbaik. Saya legowo. Saya mendukung putra-putra terbaik Inhu yang mau maju. Kalau sejauh ini saya belum lah,” ujar Edwar.
Sebelumya, soal rencana pencalonan Edwar Sanger sebagai calon Bupati Inhu sudah mencuat ke publik, dan dikabarkan pula bahwa dia punya darah Inhu. Artinya secara ego etnosentris, peluang Edwar untuk tampil sebagai pendatang baru di Pilkada serentak 2020 berpotensi dengan mengusung isu putra daerah.
Namun popularitas Kepala BPBD Provinsi Riau ini dianggap tak mendukung jika ingin maju. Hal ini diungkapkan oleh pengamat komunikasi politik dari Riau, Dr. Aidil Haris, kepada BertuahPos.com, Rabu, 17 Juli 2019 di Pekanbaru.
“Beberapa mahasiswa yang berasal dari Inhu yang saya tanya, mereka tak tahu dengan Edwar Sangar. Rata-rata dari mereka tak mengenal sama sekali sosok Edwar Sanger. Ini memang baru segelintir yang langsung saya tanya, ya,” ujarnya.
Menurut Aidil, sosok Edwar Sanger memang jauh lebih populer di Kota Pekanbaru ketimbang di Inhu, meskipun dia berdarah Inhu. Menimbang cakupan wilayah pecahan dari Kuansing ini cukup luas, jika memang Edwar ingin mencalonkan diri sebagai Bupati Inhu, maka upaya sosialisasi yang harus dilakukan cukup menguras tenaga.
“Pak Edwar harus masuk ke daerah-daerah pedalaman di Inhu itu untuk sosialisasi dari sekarang. Mungkin popularitasnya bisa terdongkrak. Tapi kalau dengan popularitas yang rendah seperti saat ini, sangat sulit bagi Pak Edwar untuk menang di Pilkada serentak 2020,” katanya. (bpc3)