BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Hadapi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), 10 helikopter dan satu jenis pesawat tetap disiagakan di Riau. 4 dari helikopter tersebut adalah milik dari swasta.
“Saat ini, kita siagakan 10 helikopter, dan juga satu pesawat tetap di Riau. Ini untuk antisipasi jika terjadi karhutla,” terang Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Doni Monardo di Pekanbaru, Rabu 10 Juli 2019.
Helikopter dan pesawat tetap ini, lanjut Doni, disiagakan untuk kepentingan pemadaman, seperti water bombing, ataupun pengayaan hujan buatan.
Untuk di Riau, lanjut Doni, dalam beberapa bulan terakhir, sudah ada 3200 hektare lahan di Riau yang mengalami kebakaran. Tercatat, Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, yang paling banyak terbakar, yakni mencapai 1000 hektare.
“Saya sudah turun, dan yang terbanyak itu terjadi Rupat, Bengkalis, yang sampai 1000 hektare. Kalau di Riau, 3200 hektare, dalam beberapa bulan terakhir,” kata Doni.
Doni juga mengatakan kedalaman gambut Riau bisa mencapai 36 meter. Dengan kedalaman tersebut, usaha memadamkan api di lahan gambut Riau menjadi sangat sulit. Seperti saat upaya pemadaman dengan helikopter water bombing, yang ternyata tidak efektif.
“Kita jatuhkan lima ton air dengan cara water bombing. Itu hanya bisa memadamkan sementara saja, tak bisa memadamkan api secara keseluruhan. Karena didalamnya masih ada bara,” ujar dia.
Maka, cara yang paling efektif menurut Doni adalah langkah preventif, dengan mencegah terjadi kebakaran hutan dan lahan. Menurut dia, 99 persen kebakaran yang terjadi disebabkan manusia.
“Maka, pencegahan pertama itu adalah manusianya dulu, agar tak lagi ada kebakaran hutan dan lahan,” pungkas Doni. (bpc2)