BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Warga di Provinsi Jawa Timur (Jatim) ramai-ramai tertular penyakit hepatitis-A, terutama di wilayah Pacitan. Pemerintah setempat telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas serangan penyakit ini. Di daerah tersebut, penderita hepatitis-A tersebar di tujuh kecamatan dengan total penderita tercatat mencapai 1.068.
Lantas bagaimana dengan kondisi penularan penyakit tersebut untuk di daerah di Provinsi Riau?. Haruskah Pemprov Riau juga memberlakukan status yang sama seperti di Pacitan?. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, penyebaran hepatitis-A di Provinsi Riau tergolong rendah, sehingga pemerintah tak perlu menetapkan status KLB, seperti di Jatim.
“Sampai saat ini kita belum tetapkan status KLB. Karena belum ada laporan yang kita terima kabupaten/kota seperti kejadian di daerah lain,” kata Mimi. Di Provinsi Riau untuk penyakit yang terjadi akibat penularan virus hepatitis-A melalui makanan, minuman, dan sanitasi yang buruk itu masih tergolong aman. Dia pun berharap agar tidak ada laporan terkait penularan penyakit tersebut.
Terhadap pendataan penularan virus tersebut, ungkap Mimi, dilakukan pasca persalinan, bersamaan dengan pendataan HIV dan TB. “Jadi deteksi dini mulai dari sana (ibu yang melahirkan). Tapi kita sudah minta kabupaten/kota agar kalau ada kejadian Hepatitis agar segera melaporkan ke Diskes Riau,” sebutnya. (bpc3)