BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tingginya harga cabai di Provinsi Riau membuat angka inflasi melompat cukup tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat kenaikan angka inflasi signifikan pada Juni 2019 yakni sebesar 1,20%. Kolompok bahan makanan memberikan andil besar terhadap inflasi diantaranya cabai merah.
Menurut Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau, Decymus, dengan kondisi Riau sebagai daerah konsumtif, memang bahan makanan akan sangat memberi dampak terhadap pergerakan inflasi daerah. Masalah ini harusnya bisa ditanggulangi sebab andil bahan maknan terhdap inflasi sangt besar, sehingga jika ada faktor-faktor yang berpotensi meggerek inflasi harusnya bisa dilakukan antisipasi dini.
“Satu komoditi saja, seperti cabai saja naik, maka inflasi meloncat. Kalau misalnya kelompok lain, seperti tingginya harga tiket menjadi penyebab utama inflasi Riau, tak heran kita. Biarlah itu menjadi kewajiban pemerintah pusat. Tapi anehkan, kalau cabai kok bisa naik dan menggerus inflasi. Kalau tiket pesawat itu urusan pusat. Kalau soal harga cabai ini urusan kita,” sebutnya, Rabu, 10 Juli 2019 di Pekanbaru.
Decymus menuturkan, dari tiga kota di Riau yang melakukan pengitungan inflsi, suplai bahan makanaan ke daerah-daerah ini juga melalui jalur yang berbeda. Misalnya untuk Kota Pekanbaru dan Dumai, sumber kebutuhan pokok masyarakat didistribusikan dari Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. Sedangkan untuk Kota Tembilahan-Inhil-Suplai bahan pokok makanan di datangkan dari Provinsi Jambi.
“Jadi menurut saya, yang memang harus fokus mendapatkan penangaanan dan pengendalian itu untuk wilyah Pekanbaru dan Dumai. Karena andil inflasi terhadap provinsi sangat tinggi. Jika kondisi inflasi di Pekanbaru dan Dumai bisa dikendalikan, maka laju angka inflasi bisa ditahan,” sebutnya.
Pada bulan Juni 2019 Provinsi Riau mengalami inflasi 1,20% dengan indeks harga konsumen 139,6, sementara penyumbang terbesarnya adalah lonjakan harga bahan makanan, khususnya cabai dengan angka inflasi sebesar 4,56%.
Dalam catatan BPS Riau, kenaikan harga kelompok bahan pangan memang sudah terasa sejak Mei yang dipercaya karena pengaruh meningkatnya permintaan menjelang Idul Fitri. Namun, sejumlah komoditas seperti cabai merah terus mahal setelah Lebaran.
Inflasi tertinggi pada kelompok bahan pangan terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 23,29% diikuti subkelompok sayur-sayuran sebesar 6,41%. Selain kelompok bahan pangan, kelompok sandang juga mengalami inflasi sebesar 0,44%, kemudian kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,34%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,21% dan kelompok kesehatan sebesar 0,003%.
Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami deflasi. Yakni kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,01% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,002%. Inflasi Tahun Kalender Riau sebesar 2,13%, dan Inflasi Year on Year dari Juni 2019 terhadap Juni 2018 sebesar 3,41%.Â
Inflasi Riau merupakan gabungan dari IHK di tiga kota yaitu Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan. Semua kota tersebut mengalami inflasi pada Juni 2019. Kota Pekanbaru inflasi sebesar 1,30%, Dumai sebesar 0,80% dan Tembilahan sebesar 0,89%. (bpc3)