BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU -Â Â Pemprov Riau menyatakan akan terus menahan diri untuk ambil alih pengelolaan Migas di Blok Malacca Strait. Blok Migas yang berada di Kabupaten Kepulauan Meranti itu hingga kini belum ada peminat dan beberapa kali gagal lelang. Saat ini blok migas Malacca Strait masih dioperasikan oleh PT. Energi Mega Persada (EMP) Tbk, jelang habis masa kontrak pada tahun 2021 mendatang.
Diketahui, EMP telah mengoperasikan Blok Malacca Strait sejak tahun 1996, dengan 60,49% participating interest, dalam kemitraan dengan CNOOC sebagai pemilik sisanya.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Indra Agus Lukman mengatakan, Pemprov Riau sebenarnya tertarik untuk menempatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menggarap potensi migas di blok ini, namun karena alasan modal, niatan itu sengaja diurung dulu.
“Untuk Malacca Straight saat ini belum ada peminat, dan beberapa kali lelang batal, kan. Kita (Pemprov Riau) bisa saja ambil alih, tapi untuk sementara ini tunggu dulu lah,” ungkapnya kepada bertuahpos.com di Pekanbaru, Senin 1 Juli 2018.
Dia menuturkan, pihak swasta dalam hal ini mempunyai sikap yang sama dengan apa yang dilakukan oleh Pemprov Riau. Pemerintah pusat membebankan biaya semacam dana kontrak awal dengan nominal jumlah yang terlalu besar untuk pengoperasian awal di blok itu.Â
Sementara potensi besaran jumlah minyak yang bisa diambil belum didapat gambaran jelas setelah EMP pergi, dan itu tergantung jenis teknologi apa yang dipakai pihak pengembang baru. “Kalau teknologi yang dipakai itu bagus, ya bisa menghasilkan minyak dalam jumlah banyak,” ungkapnya.
Menurut Indra, sebuah perusahaan migas dengan peralatan teknologi canggih juga perlu didukung oleh modal yang kuat. Kelemahan BMUD Riau, diakuinya berada pada dukungan modal dan peralatan yang belum memadai.
“Sederhananya perusahaan yang mengelola blok itu belum bisa untung. Nah, untuk BUMD kita masih menunggu saja. Kalau pemerintah menurunkan beban awal dan cocok dengan kemampuan, kita ambil,” sebut Indra.
Direktur & CEO PT Energi Mega Persada Syailendra Bakrie menyebut EMP akan mengembangkan produksinya di Malacca Strait. Pengembangan migas di wilayah ini akan dilakukan secara agresif dibandingkan tahun lalu. Tahun ini perusahaan akan melakukan uji coba pengeboran sumur baru di blok tersebut.Â
“Kemarin itu kami baru re-entry satu sumur. Sekarang lagi diuji, mudah-mudahan hasilnya re-entry ini bagus supaya mungkin nanti selain ada minyak, ada tambahan gas gas juga di Malacca,” ujarnya seperti dikutip dari katadata.co.id yang dilansir bertuahpos.com, Senin 1 Juli 2019. (bpc3)
Â