BERTUAHPOS.COM, RENGAT – Puluhan Organisasi mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Anti Money Politik (Sikat Monil) Kabupaten Inhu unjuk rasa ke Kantor Kejaksaan Negri (Kejari) Inhu dan Pengadilan Negri (PN) Rengat, terkait adanya dugaan money politik yang menyeret nama Haditriyas Prananda Calon Legeslatif (Caleg) terpilih Dapil Inhu IV.Â
Pasalnya menurut Sikat Monli pada kasus dugaan money politik tersebut hanya menetapkan satu tersangka yakni Tabroni.
Sebelumnya Tabroni dilaporkan oleh Misriono, karna diduga telah memberikan uang Rp 100 Ribu serta kartu nama salah satu caleg Gerindra Dapil Inhu IV yakni Haditriyas Prananda.
Namun setelah dilaporkan perkara tersebut ke Bawaslu, Gakkumdu menetapkan satu tersang yang kini tengah menjalani persidangan di PN Rengat, namun tidak pada Haditriyas Prananda.
Beragam tulisan sebagai ungkapan aksi demopun berjejer ditukis serta dipampangkan untuk Kejari Inhu dan PN Rengat.
‘Jaksa Penuntut Umum (JPU)tidak serius ungkap aktor utama’
‘Kami dukung hakim ungkap calegnya (Haditriyas Prananda,-red)’
‘Caleg tidak tersentuh komisi yudisial ombudsman turun’ dan
‘Fakta persidangan bukti calegnya terlibat’
Andi Iriawan koordinator aksi Sikat Monli mengatakan kepada bertuahpos.com bahwa aksi unjuk rasa ini sudah kali keduanya.
“Pada dasarnya kita meminta agar penyidik baik jaksa dan polisi dapat melakukan pengembangan akan kasus dugaan money politik yang menyeret nama Haditriyas Prananda, terlebih lagi usai dilakukannya rapat sentra gakumdu II digelar,” ungkapnya Kamis 27 Juni 2019.
Masih menurutnya bahwa dari hasil fakta persidangan Haditriyas Prananda ‘telah mengakui bahwa tim pemenangan dibentuk oleh ayahnya yakni H Basran’, dengan adanya fakta baru yang terungkap di persidangan maka ini merupakan jalan bagi penyidik untuk melakukan tindak lanjut pengembangan kasus tersebut.
Lanjut Andi, bahkan JPU tidak dapat menghadirkan saksi kunci yakni Tare Azis yang juga menjadi aktor utama yang memberikan sejumlah uang kepada Tabroni.
Sementara itu Misriono, pelapor juga sangat menyangkan adanya dugaan money politik, yang dinilainya ‘Terputus’ tidak pada aktor utamanya menurutnya.
“Aktor utamanya saya menduga ‘Hditriyas Prananda’ sendiri, karena tidak akan mungkon secara logikanya Tabroni memberikan uangnya pribadi namun dengan tujuan memenangkan Haditriyas Prnanda,” sesal Misriono. (bpc18)