BERTUAHPOS.COM, RENGAT – Danau Meduyan salah satu icon wisata Kabupaten Inhu tepatnya di Kecamatan Rengat Barat, Desa Kota Lama, kini tak se ‘elok’ destinasi wisata seperti dulu, danau ini biasanya dijadikan objek wisata baik dalam Kabupaten hingga luar dari Provinsi Riau, baik sebagai tempat para kaula muda untuk hunting poto, hingga sekedar mencari susana yang rimbun disekitar wisata Danau Meduyan.
Pasalnya lokasi wisata Danau Meduyan ini juga berdekatan dengan lokasi situs cagar budaya Komplek Makam Raja Indragiri terdapat populasi buaya, bahkan akhir-akhir korban juga manusia.
Kepala Desa Kotalama, Herman Syukur saat ditanya mengenai keberadaan buaya tersebut mengungkapkan, bahwa dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sudah dua warga yang diserang oleh buaya tersebut.
“Untung dua warga itu dapat menyelamatkan diri dari serangan buaya, pasalnya tangan warga yang disembar oleh moncong warga tersebut saat hendak mencari ikan dipinggiran danau,” kata Herman 12 Juni 2019.
Alhasil akibat adanya serangan buaya yang kini telah menyerang manusia, inflasi kunjungan wisatawan ke danau meduyan menurun drastis.
“Dulu biasa saat lebaran kita pasti merayakan pacu sampan, untuk menarik peran wisatawan, namun pasca munculnya buaya ke permukaan maka kami tidak lagi ada yang berani,” sambung Herman.
Bahkan beberapa hari lalu buaya tersebut juga muncul kepermukaan, tertangkap kamera tengah menyantap seekor burung.
“Panjang buaya sekitar 4 Meter, kita menduga bahwa buaya tersebut masuk melalui kanal-kanal sekitaran danau,” lanjut Kades.
Menurut Herman, dua hari ini buaya itu kembali muncul, panjangnya sekitar 4 meter. Diduga buaya tersebut masuk ke danau Meduyan melalui kanal – kanal saat terjadi banjir pada aliran sungai Indragiri beberapa waktu lalu.
“Banyak warga yang melihat buaya itu sedang memangsa burung di tepi danau. Tentunya kondisi ini menakutkan wisatawan dan sangat mengancam keselamatan warga. Jadi, kami berharap pihak terkait terutama BKSDA dapat mengevakuasi keberadaan buaya tersebut,” pintanya.
Sementara itu BKSDA Rengat saat dikonfirmasi wartawan bahwa pihaknya juga telah mengetahui bahwa danau meduyan itu merupakan tempat habitat buaya.
“Tahun 2018 silam kita juga sudah pernah mengangkat dua ekor buaya didanau meduyan, sembari kita menyampaikan himbauan kepada warga,” kata Lubis.
Meski demikian, BKSDA juga menghimbau agar warga dan pengunjung tidak lagi melakukan aktifitas pencarian ikan dipinggiran danau, baik cara memancing, bahkan menyentrum.
Hingga saat ino tim BKSDA masih terus melakukan upaya pengintaian terhadap buaya tersebut jika saja nanti ada buaya yang naik kepermukaan, maka tim BKSDA akan melakukan penangkapan.(bpc18)