BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Puluhan ribu orang melakukan unjuk rasa di Hong Kong dan berujung kerusuhan, pada Rabu kemarin. Mereka turun kejalan untuk memprotes Undang-Undang Ekstradisi. Akibat kerusuhan ini pasar uang di sana ikut tertekan. pasar saham Hong Kong Indeks Hang Seng yang turun sebesar 1,7% pada penutupan. Kondisi ini juga paling berdampak pada saham properti lokal.
Para investor di sana sangat khawatir dengan kondisi ekonomi global, ditambah lagi perang dagang antara AS-China serta ekspektasi penurunan suku bunga Bank Sentral The Fed untuk beberapa bulan kedepan. Direktur penelitian broker KGI, Ben Kwong mengatakan dari adanya unjuk rasa tersebut sebagian saham lokal akan menurun. Hal ini lumrah setelah sebelumnya kondusif. “Ini adalah reaksi normal ketika Anda mengalami keresahan sosial atau ketegangan, mengingat selama beberapa tahun ini kami relatif tenang,” jelas dia dikutip dari Straits Times, yang dimuat di laman detik.com.Â
Perbankan juga tampak menaikkan suku bunga antarbank biaya pinjaman antarbank atau Hibor naik 29 basis poin ke angka 2,42%. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak tahun 2008. Nilai mata uang dolar Hong Kong juga menguat sebesar 0,26%. Saat ini pun, nilai tukar dolar Hong Kong ke dolar AS berada di angka 7,75 hingga 7,85.Â
Kemudian, suku bunga di Hong Kong biasanya sejalan dengan The Fed. Padahal, suku bunga biasanya di pertengahan tahun dicatat lebih tinggi dengan likuiditas yang ketat. Sementara itu, dua analis di Hong Kong menilai adanya unjuk rasa membuat tekanan serta menambah kekhawatiran tentang arus keluar modal. “Kali ini, orang benar-benar khawatir tentang risiko politik, tentang modal asing yang meninggalkan Hong Kong,” kata analis yang enggan disebutkan namanya. (bpc3)Â