BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tim Panitia Seleksi (Pansel) untuk menyeleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dibentuk oleh Presiden Jokowi menuai kritik. Hal ini lantaran nama-nama orang yang terlibat dalam Pansel itu merupakan pihak-pihak yang senantiasa membuat pemerintah nyaman.
Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi mengkritik bahwa orang-orang terlibat dalam tim Pansel itu dinilai tak menunjukkan komitmen serius Jokowi dalam pemberantasan korupsi. Hal itu dapat dilihat dari komposisi Pansel yang dipilik oleh Jokowi, dianggap lebih mengedepankan sikap kompromi kepentingan para elit di dekat presiden.
“Target untuk meningkatkan Corruption Perception Index (CPI) Indonesia sulit diharapkan tercapai dengan materi Pansel hari ini,” ujar perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi, Kurnia Ramadhana dari Indonesia Corruption Watch dalam keterangan tertulisnya.
Pendiri Kantor Hukum dan HAM Lokataru, Haris Azhar, pun punya penilaian yang serupa. Menurutnya nama-nama di dalam tim Pansel itu bisa ditebak. Bahkan ada nama “langganan” lalu ada juga nama yang dekat dan bikin nyaman penguasa.
Sementara itu, Jokowi begitu yakin bahwa nama-nama yang sudah dia pilih merupakan tokoh-tokoh kredibel punya kapasitas untuk menyeleksi siapa pimpinan KPK kedepan. Tim Pansel diminta untuk tidak melihat figur, melainkan masih pada fokus pencegahan dan penindakan.
Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana menilai Presiden Jokowi perlu mempertimbangkan usul sejumlah lembaga swadaya masyarakat untuk merombak susunan Pansel KPK. Dia menganggap LSM punya dasar yang kuat ketika memberikan rekomendasi itu.
“Saya pikir dengan pengalaman teman-teman yang sudah malang melintang di sana, pasti mereka punya pertimbangan yang kuat bahwa ini perlu direkomposisi,†kata pendiri kantor hukum Integrity itu dihubungi, Ahad, 19 Mei 2019.
Mabes Polri mengakui KPK sebagai salah satu mitra terkuat mereka dalam memberantas tindak pidana korupsi. Namun Polri membantah adanya kepentingan mereka dengan Pansel ini. “Polisi dan KPK itu senyawa. Jadi tidak ada kepentingan bagi kami,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal.
Salah satu anggota Pansel, Hamdi Moeloek, memaklumi jika anggota yang terpilih menjadi Pansel KPK merasa khawatir dengan tugas barunya. Masyarakat pasti memiliki harapan tinggi dan ideal terhadap mereka yang sedang dan akan menjadi pimpinan KPK.
Nama-nama yang ditunjuk dalam Pansel pimpinan KPK periode 2019/2023
Ketua: Yenti Ganarsih (Pakar hukum, Mantan Plt KPK), Wakil ketua: Indriyanto Senoadji, Anggota: Ahli hukum pidana Harkristuti Harkrisnowo, Psikolog Hamdi Moeloek, Pakar hukum pidana Universitas Gadjah Mada Marcus Priyo, Pendiri LSM Setara Institute Hendardi, Direktur Imparsial Al Araf, Staf ahli Bappenas Diani Sadia, dan Direktur Jenderal HAM Kementerian Hukum dan HAM Mualimin Abdi. (Sumber data: tempo.co).
(bpc3)