Keripik Nenas dan Nangka, Primadonanya Oleh-oleh dari Kampar

Share
BERTUAHPOS.COM (BPC), BANGKINANG – Jika Anda jalan-jalan ke Kabupaten Kampar, sepanjang jalan dari Kota Pekanbaru menuju Bangkinang akan mudah menemui aneka jajanan makanan tradisional yang dibuat masyarakat setempat. Salah satu adalah jenis keripik nenas dan keripik nangka.
Â
Untuk mendapatkan jenis makanan ringan ini sangatlah mudah. Sebab bisa kita temui di beberapa warung yang terdapat di sepanjang Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, tepatnya di Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang. Selain itu, keripik nenas dan nangka ini juga bisa didapatkan di kawasan penjualan Lopek Bugi di Desa Danau Bingkuang Kecamatan Tambang atau tidak jauh dari jembatan kembar Danau Bingkuang.
Â
Keripik nenas dan keripik nangka kini sudah menjadi primadona masyarakat Kampar maupun pengunjung dan pengendara yang melewati Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang.Â
Â
Sebagaimana dituturkan Sinta (25), kepada wartawan di Warung Keripik Nenas Restu di Desa Kualu Nenas akhir pekan kemarin. Setiap melintasi jalanannya itu, ia selalu menyempatkan diri belanja keripik nenas dan nangka. Selain karena nikmat untuk cemilan, panganan ini juga cocok menjadi buah tangan.Â
Â
“Selain itu, harganya juga terjangkau. Jadi suka beli ini,” ujarnya.
Â
Untuk mendapatkan keripik nangka dan nenas, pembeli hanya perlu merogoh kocek Rp 10 ribu untuk kemasan kecil dan dan Rp 35 ribu untuk kemasan besar. Sementara untuk dodol nenas dijual Rp 15 ribu/bungkus.
Â
Sinta, pemilik Keripik Nenas Restu menerangkan, memang banyak pembeli yang datang dari luar kota. Mereka sengaja memilih panganan ini sebagai oleh-oleh. Bahkan diakuinya, ada yang untuk oleh-oleh ke luar negri.
Â
“Baru-baru ini ada salah seorang anggota DPRD Kampar yang membawa keripik nenas dan nangka ke Kota Tokyo, Jepang.  Ada juga pembeli dari Padang, Jakarta dan Malaysia,” ujar dara berparas manis ini.Â
Â
Selain menjual keripik nenas dan nangka, di Warung Keripik Nenas Restu milik Sinta ini juga menjual lempuk nenas.Â
Â
Meski menjadi primadona, diakui Sinta, penjualan keripik nenas, keripik nangka dan lempuk nenas tidak selalu ramai setiap hari. Penjualan meningkat di saat-saat hari libur terutama libur panjang.
Â
Lalu bagai mana peranan pemerintah daerah? Sinta mengaku mendapat perhatian salah satunya dengan diajarkan bagaimana membuat kemasan yang lebih menarik. Beberapa pengusaha keripik nenas juga sudah diminta mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan mesin dengan harga subsidi.Â
Â
“Kami diminta mengajukan proposal, nanti kalau jadi kami mendapatkan harga sampai 10 persen untuk pembelian mesin  itu,” pungkas Sinta. (yudha)