Regional

COVID-19 Riau Gelombang Kedua Tembus 217 Kasus, Perlukah PSBB Kembali?

Share

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Angka kasus positif COVID-19 Riau gelombang kedua sangat ‘mencengangkan’. Dalam 3 hari berturut-turut jumlahnya sudah melebihi 50 kasus.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, pada 22 Juni 2020 terjadi penambahan sebanyak 24 kasus. Pada 23 Juni 2020 terjadi penambahan kasus positif sebanyak 27, dan 24 Juni 2020 terjadi penambahan kasus sebanyak 24 kasus positif COVID-19 yang terkonfimasi.

Tercatat hingga hari ini, Kamis, 25 Juni 2020, total jumlah kasus COVID-19 di Riau sebanyak 217 kasus. Dengan rincian 120 sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan, 88 pasien masih harus menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit rujukan pemerintah, dan 9 lainnya meninggal dunia.

Angka-angka ini menunjukkan kekhawatiran yang sudah terprediksi sebelumnya oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau gelombang kedua akan terjadi. “Cepat atau lambat,” kata Jubir Percepatan Penanganan COVID-19 Riau dr Indra Yovi.

“Segala kemungkinan sudah kami persiapkan. Bahkan untuk situasi terburuk sekalipun. Tapi dengan plenning atau skema lain. Artinya, kalau tetap bertahan dengan metode biasa, sedangkan lonjakan kasus sangat tinggi, COVID-19 Riau gelombang kedua tak mungkin bisa disikapi,” katanya.

Opsi PSBB Dibuka Kembali di Tengah Ancaman COVID-19 Riau Gelombang Kedua?

Gubernur Riau, Syamsuar sejauh ini belum bisa memastikan apakah langkah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan diterapkan dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19 Riau. “Belum ada arah kesana,” kata Syamsuar.

Sekertaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau Syahrial Abdi. (Foto : Melba / Bertuahpos)

Pertemuan yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau dengan kabupaten dan kota se-Riau pada awal pekan lalu juga belum membuahkan hasil apakah PSBB akan kembali diterapkan, atau ada mekanisme lain dalam penanganan COVID-19 Riau.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau Syahrial Abdi juga mengungkapkan hal sama. Pemerintah kemungkin masih akan mengupayakan opsi lain. Namun jika lonjakan jumlah kasus makin tak terkendalis, kemungkinan ada kebijakan yang lebih ‘ekstrem’ akan diberlakukan.

PSBB mungkin saja menjadi salah satu dari sekian opsi yang akan ditempuh. Namun hal ini masih perlu didudukkan kembali sebelum keputusan tersebut benar-benar diberlakukan. (bpc3)