Diduga Masalah Asmara, Mahasiswa 20 Tahun Nekat Gantung Diri

Share

BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ari Armoko (20) seorang mahasiswa nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di sebuah kontrakan. Kejadian ini terjadi pada pukul 12.00 WIB Kamis (28/9/117).

Tidak berapa lama Kapolsek Siak Hulu dan Panit I Reskrim Iptu Marupa Sibarani disusul Kasat Reskrim bersama Tim Inavis Polres Kampar langsung tiba di TKP dan melakukan prosedur olah TKP.

Petugas telah memasang police line, mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan dari saksi-saksi serta melakukan penyelidikan atas kasus ini.

Kapolsek Siak Hulu Kompol Vera Taurensa  saat dikonfirmasi terkait kejadian ini menyampaikan bahwa penyebab kejadian ini belum dapat disimpulkan karena masih dalam proses penyelidikan dari Polsek Siak Hulu bersama Sat Reskrim Polres Kampar.

“Dugaan sementara berdasarkan keterangan saksi-saksi bahwa korban sedang ada permasalahan asmara dengan pacarnya,” ujarnya, Jumat (29/9/17).

Kontrakan itu berlokasi di Jalan Jati VIII Blok AA Perumahan Pandau Permai, Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar.

Baca: Pria 70 Tahun Ini Ditemukan Membusuk di Jalan Provinsi Parit 5

Peristiwa ini kali pertamanya diketahui oleh Opi selaku teman wanita (pacar korban) yang tinggal serumah dengannya, ketika itu Opi mendapati Ari telah tergantung di depan pintu kamarnya dengan kondisi leher terjerat kain sprei.

Mendapati kejadian ini, Opi kemudian memanggil pemilik kontrakan Reni untuk bersama-sama membawa Ari ke RS Mesra di Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu. Namun korban saat itu telah meninggal dunia dan akhirnya korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan otopsi.

Mengetahui peristiwa ini, Kapolsek Siak Hulu Kompol Vera Taurensa langsung berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Y. E Bambang Dewanto untuk mendatangkan Tim Inavis Polres Kampar guna melakukan olah TKP.

Selain itu, informasi yang didapat dari beberapa warga, bahwa Ari tinggal bersama pacarnya di dalam satu rumah kontrakan dan mengaku kalau mereka adalah saudara.

“Pihak kepolisian juga masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan tim forensik RS Bhayangkara Polda Riau guna mengetahui penyebab pasti kematian korban,” kata Kompol Vera menambahkan.

Atas kejadian ini, Kapolsek mengimbau kepada perangkat desa seperti Kades, RT dan RW untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap warga serta bekerjasama dengan Bhabinkamtibmas, sebagai upaya antisipasi terhadap perbuatan yang dapat melanggar norma-norma susila dan timbulnya gangguan Kamtibmas. (Bpc8/ol)