Wanita Penerima KKS di Pekanbaru Curhat Saldo Rekeningnya Nol, Ini Penjelasan Kadinsos Riau

Share

BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau Dahrius Husein menjelaskan beberapa faktor penyebab mengapa masyarakat penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tidak bisa menarik uang di rekening bank bersangkutan.

Sebelumnya, kasus ini terjadi kepada Veni, warga yang berdomisili di Jalan Pepaya Ujung, Pekanbaru. Bantuan keluarga sejahtera program Kementerian Sosial, atas nama orang tuanya, Rohani itu tidak bisa dicairkan lantaran saldo di rekening tersebut nol rupiah. 

“Mungkin memang ada persoalan di bank bersangkutan. Bisa jadi seperti itu. Memang untuk di Riau masyarakat di Pekanbaru yang sudah menerima kartu tersebut. Uangnya memang belum disalurkan untuk periode 2018. Ini kan masih Januari,” katanya saat dikonfirmasi bertuahpos.com, Rabu (7/2/2018). 

Dia menambahkan, memang sebaiknya warga bersangkutan langsung melakukan cek validasi dan verifikasi data ke kelurahan setempat. Sementara di Pemko sendiri memang masih banyak masyarakat yang seharusnya tidak menerima bantuan itu, ternyata mereka masuk dalam golongan masyarakat penerima bantuan keluarga sejahtera. 

“Jadi untuk masyarakat yang seharusnya tidak menerima, tapi ternyata nama mereka masuk sebagai penerima, bisa saja dalam proses validasi data mereka tidak menerima lagi bantuan itu. Kalau mau mengecek sebaiknya silahkan dicek pendataannya itu di pemerintah setempat. Apakah dia termasuk masyarakat yang bakal menerima bantuan itu kedepannya atau tidak,” kata Dahrius Husein. 

Baca: Bawa Struk Bank, Wanita Penerima KKS di Pekanbaru Ini Curhat Saldo Rekeningnya Nol

“Kadang-kadang masalahnya itu memang ada diversifikasi dan validasi data. Bisa saja namanya tidak masuk. Setiap awal tahun data pemerima itu akan dicek kembali, mana yang masih layak dan siapa yang sudah dianggap tidak layak menerima bantuan itu. Nah, soal ibu rohani silahkan dicek. Kalau namanya tak ada mungkin dia masuk dalam golongan masyarakat yang tidak lagi layak menerima bantuan itu. Kalau tidak masuk bisa diajukan ulang dengan prosedur awal melalui RT dan RW kemudia ke lurah. Data itu akan dikirim ke Dinas Sosial Kota Pekanbaru, baru di kirimkan ke Dinas Sosial Provinsi. Baru dikirik ke pusat. Kemudian dari Kementerian Sosial nama-nama penerima itu akan di-SK-kan. Jadi nama penerima itu berdasarkan surat keputusan menteri. Silahkan dicek saja dulu namanya, kalau solusi dari saya seperti itu,” sambungnya. 

Sebelumnya, Veni, wanita paruh baya yang berdomisili di Jalan Pepaya ujung mengadukan masalah bantuan keuangan dari Kementerian Soal yang seharusnya dia terima atas nama orangtuanya. Dia membawa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) lengkap dengan bukti struk rekening bank miliknya tanpa saldo atau nol rupiah. 

Kepada bertuahpos.com, Veni mengatakan awal 2017, dia menerima kartu tersebut atas nama orang tuanya dan menurut keterangan petugas yang mengantar KKS, kartu itu baru bisa aktif setelah 3 bulan. “Kartu itu saya terima Februari 2017, kata petugas 3 bulan baru aktif,” ujar Veni. 

“Terus pada tanggal 10 Januari 2018, saat mau dicairkan tidak bisa. Kemudia saya coba tanggal 6 Februari juga tidak bisa. Saya langsung ke Bank BRI. Disana saya baru tahu ternyata saldonya nol rupiah,” katanya. 

Veni berusaha mencari informasi ke pihak manajemen bank tersebut. Dia mendapat kabar bahwa nama yang tertera di kartu itu sudah dicoret sebagai penerima KKS, dan pihak bank sendiri tidak bisa memberikan informasi lengkap. “Mereka tidak tau siapa yang coret nama itu,” katanya. 

Lebih lanjut Veni menjelaskan, dia berinisiatif untuk mendatangi kantor lurah setempat. Dalam catatan di kantor lurah nama yang di KKS itu masih tertera sebagai penerima bantuan keluarga sejahtera. 

Lantaran kebingungan, dia menghubungi redaksi bertuahpos.com, untuk mendapatkan informasi lebih jauh terkait masalah yang dihadapinya. Veni menceritakan semua masalah itu dan menunjukkan bukti. Selain KKS dia juga membawa KIS, beberapa struk rekening bank dan buku tabungan. Dalam buku tabungan itu saldo di rekeningnya nol rupiah. (bpc3)