Sosialisasi HIV-AIDS di Rutan Kelas II B Rengat, Ini Kata Dr Lina Y Kiram

Share
Foto : Kepala Rutan Kelas II B Rengat Kata Irdiansyah Rana AMD IP SH M. Hum saat Mendampingi WBP diperiksa oleh Tim Kesehatan Puskesmas Pekan Heran

BERTUAHPOS.COM, RENGAT – HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang jika tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. Meski hingga saat ini belum ada obat untuk menangani penyakit tersebut, akan tetapi kini sudah ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut dan pastinya dapat meningkatkan harapan hidup si penderita. Demikianlah disampaikan oleh Dr Lina Y Kiram saat memberikan sosialisasi dan pengecekan terhadap Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Rutan Kelas II B Rengat.

“Meski obat penyembuhannya belum diketahui namun perkembangan virus HIV-AIDS dapat diperlambat, meski lebih baik mencegah daripada mengobati yah,” kata Dr Lina kepada bertuhapos.com

Bekerja sama dengan Rutan Kelas II B Rengat, Dokter yang berdinas di Puskemas Pekan Heran ini memberikan sosialisasi kepada 600 WBP Rutan Kelas II B Rengat tentang bahayanya HIV-AIDS serta cara pencegahannya.

Menurut Lina, ada beberapa faktor yang menyebabkan gejala HIV-AIDS meski itu bagi WBP sendiri. Penularan HIV-AIDS tidak hanya dikarenakan gonta-ganti pasangan, atau bertukar jarum suntik, namun ada faktor lainnya menurut Dokter berparas ayu tersebut.

Foto : Dr. Lina Y Kiram saat memeriksa pasien WBP Rutan Kelas II B Rengat

Kata dia. Pisau Cukur juga menjadi salah satu indikasi penyebab penularan HIV-AIDS bahkan penggunaan tato pada tubuh juga tidak menutup kemungkinan akan terindikasi penyakit HIV-AIDS sendiri.

“Pisau cukur juga bisa sebagai media penyebaran virus HIV-AIDS, nah untuk penggunaan tato sendiri, ada spesifikasinya lagi, dan pasca penggunaan tato tidak akan langsung dapat divonis pengidap HIV-AIDS, harus diperiksa dengan lanjutan tentunya,” kata Lina.

Dijelaskannya bahwa pisau cukur jika digunakan secara bergantian tidak akan menutup kemungkinan terjadinya penyebaran HIV-AIDS. “Katakanlah si Badu sedang mencukur lalu kemudian dipinjam lagi oleh si Bunga, nah kadar kebersihan pisau cukur itu tidak dapat kita tahu, apakah si Badu sedang menderita penyakit HIV-AIDS  atau tidak, jika iya maka tidak menutup kemungkina si Bunga akan terjangkit virus tersebut,” katanya.

Mendeteksi secara dini adalah upaya pencegahan penyebaran virus HIV-AIDS. Itulah mengapa kita juga bekerja sama dengan Rutan Kelas II B Rengat, jika nantinya ada yang dideteksi mengidap penyakit tersebut maka kita akan berikan pengobatan untuk memperlambat penyebaran virus hingga pencegahan penularannya.

Terpisah Kepala Rutan Kelas II B Rengat Irdiansyah Rana AMD IP SH M. Hum mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat berguna khususnya bagi warga binaannya. Karena menurutnya jika saja nanti ada yang terindikasi virus Irdiansyah Rana AMD IP SH M. Hum setidaknya kita dapat mencegah penybarannya. “Selain pencegahan kita juga mencari jalan keluar agar si pasien dapat diobati dengan cara meperlambat penyebaran virus yang diidap oleh orang tersebut,” kata Irdiansyah Rana AMD IP SH M. Hum

Kendati demikian ia juga mengcupakan rasa terimakasi kepada pihak Dinas Kesehatan (Diskes) Inhu, yang telah bersedia bekerja sama dengan Rutan Kelas II B Rengat untuk memberikan sosialisasi bahayanya HIV-AIDS. “Saya berharap ini bukanlah yang terakhir kalinya kami berkolaborasi dengan Diskes, karena ini sangat penting bagi WBP sendiri, sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah ambil bagian dalam kegiatan ini,” kata Irdiansyah Rana AMD IP SH M. Hum. (bpc18)