Kuliah Tujuh Tahun Lebih Puas, Ini Pengakuannya

Share

BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Pada Sabtu, tanggal 30 Mei 2015 lalu, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau mewisuda lebih kurang 900 orang wisudawan dari beragam jurusan.

Dalam momen seperti ini, lulus kuliah dengan Indek Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi dan waktu studi cepat, tentu menjadi idaman semua mahasiswa. Namun kenyataan di lapangan, tidak sedikit yang justru menjadi angkatan ‘tua’, atau mereka yang menghabiskan masa kuliahnya di kampus selama 7 tahun (14 semester).

Bertuahpos.com berhasil merangkum pengalaman para mahasiswa ‘tua’ yang berjuang untuk bisa mengenakan toga di hari itu. Salah satunya Hasbil yang mengaku puas kuliah selama tujuh tahun.

“Kuliah 7 tahun memang lebih puas,” katanya.

Maksudnya puas adalah puas menunggu dosen. Hasbi punya pengalaman menarik di saat-saat mengerjakan skripsi. Pada suatu hari dia pernah menunggu dosen pembimbingnya lebih kurang selama sembilan jam. Dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 05.00 sore. “Cuma untuk minta tandatangan. Itu pun hampir lupa,” kenangnya.

Pengalaman yang sama juga pernah dialami Randi, mahasiswa dari Unibersitas Islam Riau. setelah menunggu dosennya hampir lima jam, dosen pembimbing yang ditemui sudah mengunci pintu ruangan prodi. Saat menemui pembimbing tersebut, dan mengutarakan niatnya untuk bimbingan.

“Besok saja, saya mau pulang,” kata Randi menirukan ucapan dosen pembimbingnya.

Hal lain yang juga menambah kegalauan mahasiswa angkatan tua, adalah menjawab pertanyaan orangtua masing-masing. Biasanya itu dilakukan saat mereka berkomunikasi lewat telpon seluler.

“Bukan kabar yang ditanya duluan. Tapi kapan wisuda,” sambung Randi. Dulunya, Randi mengaku hampir setiap hari dia ditelpon orang tua, dengan pertanyaan yang sama.

Kepuasan lainnya adalah bertemu dengan dosen-dosen lama, yang mengira bahwa mereka sudah lama menyelesaikan kuliahnya. Bagi Randi hal ini menjadi momok tersendiri, dan biasanya bingung dalam bersikap. “Solusinya ketawa-ketawa saja,” sambungnya.

Dan kadang yang lebih menjengkelkan, mereka juga puas ditanya adik tingkat. Pengalaman ini sering dialami Dian, seorang mahasiswa UIN Suska Riau. Saat dia kekampus untuk bimbingan, tidak jarang dia bertemu dengan adik-adik tingkat yang mengenalinya.

Dilansir dari laman JPNN, waktu kuliah untuk mahasiswa sebenarnya sudah diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud. Yakni dengan menerapkan sebuah kebijakan baru tentang rentang waktu lama kuliah bagi mahasiswa S1/D-IV,  yaitu hanya selama 4 – 5 tahun saja.

Aturan baru tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 49/2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).

Dengan adanya peraturan ini maka beban belajar bagi para mahasiswa yang menempuh pendidikan S1/D-IV adalah sebanyak 144 SKS ( Satuan Kredit Semester ). Jumlah SKS tersebut harus diselesaikan dalam rentang waktu sekitar 4 – 5 tahun atau 8 – 10 semester. Aturan ini sendiri akan mulai diberlakukan bagi para mahasiswa baru angkatan 2014.

Pada aturan sebelumya, mahasiwa S1 atau sederajat diberikan waktu maksimal untuk menyelesaikan studinya selama tujuh tahun atau 14 semester. Barulah jika sampai 14 semester tidak lulus juga mahasiswa tersebut akan terancam dipecat atau DO (Drop Out). (melba)