Lifestyle

Awas! Siapa Bilang Anak Muda Tak Bisa Diserang Stroke

Share

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Katanya, anak muda minim faktor resiko stroke. Eits….tunggu dulu! Memang selama ini, seperti banyak diketahui, stroke biasanya menyerang orang lanjut usia. Namun anak banyak terkena stroke

“Yang harus diketahui masyarakat awam hanya orang lanjut usia yang berisiko terkena stroke. Jangan salah, Usia muda juga banyak terkena stroke loh,” pesan dr Sucipto spesialis Saraf dari RS Prima Pekanbaru.

Faktor risiko yang dimiliki oleh stroke usia muda tentu berbeda dengan stroke pada usia lanjut. Faktor risiko stroke usia muda adalah kelainan jantung (kelainan katub jantung atau irama jantung), kelainan pembuluh darah, atau kelainan pembekuan darah.

Disamping itu stroke usia muda dapat juga ditemukan faktor risiko yang sama dengan stroke usia lanjut seperti tekanan darah tinggi, kencing manis atau kadar kolesterol yang tinggi.

Lalu bagaimana mengendalikan faktor resiko itu?

Dengan terlebih dahulu mengetahui faktor risiko yang kita miliki caranya dengan medical check up rutin. Pemeriksaan berkala tekanan darah, gula darah atau kadar kolesterol dalam darah.

Selain itu kita juga harus olahraga secara teratur, hindari merokok dan alkohol, tidur teratur dan manajemen stres. Makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk mencegah timbulnya stroke adalah makanan yang rendah lemak dan tinggi serat.

Serta harus hindari konsumsi garam yang berlebihan untuk mencegah timbulnya darah tinggi, konsumsi garam yang baik adalah 6 gram per hari atau 1 sendok teh per hari.

Lakukan aktivitas fisik secara teratur, bagi usia 19-64 tahun lama aktivitas olahraga yang disarankan adalah 150 menit seminggu.

Salah satu mitos yang berkembang dimasyarakat adalah jangan minum obat dokter dalam jangka waktu lama termasuk obat hipertensi atau kencing manis karena akan merusak ginjal.

Ini adalah pendapat yang sangat salah, yang penting konsumsi obat tadi harus dalam pengawasan dokter. Obat-obatan hipertensi, kencing manis atau kolesterol memang sudah dirancang untuk dikonsumsi rutin dalam waktu yang lama.

Jangan takut keracunan, ketergantungan atau merusak ginjal.

Masyarakat kadang menganggap perlu minum obat tensi atau kolesterol kalau misalnya leher sudah pegal/kaku atau minum obat gula kalau sudah kebas/kesemutan.

Ini juga pendapat yang salah, sering kali tekanan darah tinggi atau kadar gula darah tinggi tidak menimbulkan gejala apapun. Saat menimbulkan gejala sudah dalam tahap yang berat misalnya sudah serangan jantung atau stroke.

Oleh karena itu apabila sudah diketahui kita memiliki tekanan darah tinggi atau kadar gula tinggi, konsumsilah obat itu secara teratur. Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. (bpc5)