COVID-19 : Agar SSK II Tak Seperti Soetta?

Share

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemandangan panjangnya antrean calon penumpang di Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu bikin renyuh hati para tenaga medis yang telah bertukus lumus dalam menangani pasien positif COVID-19. Warganetlah yang paling kencang melancarkan respon terhadap lemahnya sikap pemerintah.

Ironisnya, pemandangan itu terjadi setelah pemerintah memperbolehkan maskapai beroperasi kembali. Pemandangan itu sama sekali tidak mencerminkan bahwa negara ini sedang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Jubir Gugus Tugas Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Riau dr. Indra Yovi sejak awal juga sudah melancarkan kritik secara tersirat. Penyebabnya tentu saja soal lemahnya disiplin masyarakat. Kalau Sekjen MUI Anwar Abbas, melihat hal ini terjadi karena tidak konsistennya pemerintah dalam menerapkan kebihajan yang sudah dibuat.

Apa yang terjadi di Bandara Soetta, tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi di Bandara SSK II Pekanbaru. Sebab dalam rincian tujuan keberangkatan orang-orang dari Ibu Kota itu, terbanyak ke Jawa dan Sumatera.

“Kita bisa lihat nanti. Jika 2 minggu setelah lebaran terjadi lonjakan angka pasien positif COVID-19 di Riau, bisa dipastikan itu akibat dari tingginya aktivitas mudik lebaran,” kata dr. Indra Yovi dalam konferensi pers di Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Riau, Pekanbaru, Senin, 18 Mei 2020.

Mungkinkah Bandara SSK II juga terjadi penumpukan penumpang?

Pemprov Riau mengklaim sejak awal pihaknya sudah mengantisipasi agar kondisi tersebut tidak terjadi di Bandada SSK II Pekanbaru. Asisten III Setdaprov Riau, Syahrial Abdi, yang merupakan Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Riau menyebut sejak awal Pemprov Riau, bersama Tim Gugus Tugas daerah dan pihak Angkasa Pura II, sudah pernah duduk satu meja untuk membahas masalah ini.

Pemprov Riau menegaskan kepada pihak pengelola bandara agar bisa memastikan bahwa protokol COVID-19 di bandara bisa diterapkan semaksimal mungkin. Persoalan ini mereka bahas tak lama setelah Menteri Perhubungan mengeluarkan kebijakan membuka kembali jalur transportasi.

“Kami sudah minta kepada AP II bagaimana protokol COVID-19 bisa dijalankan dengan baik di SSK II,” katanya.

Salah satu jaminan yang bisa diberikan, jelas Syahrial Abdi, bahwa setiap orang yang datang atau yang akan melakukan perjalanan, semuanya harus terkonfirmasi dan terdata secara baik.

Jaminan ini diberikan mengingat dukungan teknologi di Bandara SKK II dianggap sudah mumpuni untuk melakukan itu. “Bahkan nama penumpang sudah bisa dicek publik melalu situs yang telah disediakan,” sambungnya.

Penekanan sesungguhnya, yakni AP II harus memastikan bahwa protokol COVID-19 di bandara benar-benar terlaksana. Contoh kecil mengenai isi penumpang di kabin yang hanya diperbolehkan menampung 50% dari total kapasitas pesawat.

Kemudian saat dilakukannya pengecekan di bandara, petugas wajib memastikan tidak ada penumpukan orang, tetap dengan jarak yang ditentukan dan pihak bandara wajib menyediakan sarana dan prasarana pendukung protokol COVID-19.

“Proses dan tahapan-tahapan yang sudah ditetapkan harus lalui, sesuai dengan syarat dan dipastikan sudah terpenuhi. Tim dari kita juga sudah cek langsung di badara SSK II.m, sejauh ini tidak ada lonjakan jumlah orang yang berdiam di sana,” ujar Syahrial Abdi.

Dalam ketentuannya, terhadap segala kondisi yang terjadi di Bandada SSK II Pekanbaru, dikoordinasikan ke Dinas Perhubungan Provinsi Riau. Kadis Perhubungan Riau M. Taufiq OH membenarkan itu saat ditegaskan kembali oleh Bertuahpos.com.

Saat heboh beredarnya foto antrean panjang dangan penuh desakan orang di Bandara Soetta, di Sosmed dan pemberitaan medja, Taufik langsung melakukan panggilan telepon ke Eksekutif General Manager Angkasa Pura II Yogi Prasetyo.

“Kalau dipusat kan tindaklanjutnya akan dilakukan investigasi kepada pihak operator. Di kita (Bandara SSK II) juga akan melakukan hal sama jika terjadi hal serupa. Kepada saya, pihak AP II memastikan bahwa itu tetap akan menjadi atensi (perhatian) mereka. Tapi AP II memberikan jaminan bahwa pihaknya akan tetap menerapkan protokol COVID-19. Dan kedatangan calon penumpang harus 3 jam sebelum check in,” kata Taufiq.

Melalui pesan WhatsApp ke redaksi Bertuahpos.com, Eksekutif General Manager Angkasa Pura II Yogi Prasetyo mengkonfirmasi berhawa benar pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Riau.

Dia mengklaim bahwa pihaknya telah membentuk posko penjagaan dan pemeriksaan di setiap bandar udara yang dilengkapi dengan fasilitas penyelenggaraan protokol kesehatan, dan pelaksanaanya berkoordinasi dengan Otoritas Bandar Udara, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Polisi, TNI, Pemerintah Daerah, Gugus tugas Covid-19 Daerah dan instansi terkait lainnya. Hal ini agar Bandara SSK II tidak tidak terjadi seperti di Soetta.

“Kedua, kami mendukung pemberian dan pelaksanaan rekomendasi slot time apabila badan usaha angkutan udara melakukan perubahan jadwal penerbangan. Dan kami menjalin pelaksanaan kegiatan dengan mengacu pada protokol kesehatan dan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),” ujarnya.

(bpc3)